Kompas TV nasional hukum

Eliezer Jadikan Ajaran Korps Brimob Penguat saat Kejujuran Malah Membuatnya Dimusuhi Ferdy Sambo

Kompas.tv - 26 Januari 2023, 05:51 WIB
eliezer-jadikan-ajaran-korps-brimob-penguat-saat-kejujuran-malah-membuatnya-dimusuhi-ferdy-sambo
Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E saat membacakan nota pembelaan atau pledoi dalam perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu jadikan ajaran di Korps Brimob Polri sebagai penguat dirinya menghadapi peristiwa menyakitkan dari Ferdy Sambo dalam kasus tewasnya Brigadir Pol Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Hal tersebut disampaikan Terdakwa Richard Eliezer Pudihang Lumiu dalam nota pembelaan atau pleidoi dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri (PN)Jakarta Selatan, Rabu (26/1/2023).

“Ternyata saya diperalat, dibohongi, dan disia-siakan, bahkan kejujuran yang saya sampaikan tidak dihargai malahan saya dimusuhi. Begitu hancurnya perasaan saya dan goyahnya mental saya, sangat tidak menyangka akan mengalami peristiwa menyakitkan seperti ini dalam hidup saya. Namun saya berusaha tegar,” ucap Richard Eliezer di persidangan, kemarin.

“Saya diajarkan dalam kesatuan saya untuk tak pernah berkhianat, korbankan jiwa raga untuk Negara, hanya berserah pada kehendak Tuhan, 'Nugraha Caknati Yana Utama, Setia pada Ibu Pertiwi'," tegas Eliezer.

Baca Juga: Kamaruddin: Ferdy Sambo akan Bacakan Isi Buku Hitam jika Dihukum Mati, Hati-hati Lo Semua

Dalam pleiodoinya, Richard Eliezer pun menyampaikan jika ikrar dan janji setia terhadap Negara dan pimpinan akan terus terpatri dalam hatinya.

Kemudian untuk apa yang telah terjadi pada dirinya, Eliezer menganggap hal tersebut sebagai pembelajaran hidup.

“Ini menjadi suatu pembelajaran penting dalam kehidupan saya, dalam pendewasaan diri. Kiranya Tuhan menolong saya,” kata dia.

Sebab sebagai seorang Brimob yang latar belakangnya adalah para militer, Richard mengaku dididik untuk taat dan patuh serta tidak mempertanyakan perintah atasan.


 

Maka itu, Richard Eliezer menyerahkan sepenuhnya kepada kebijaksanaan Majelis Hakim untuk memutuskan ketaatan dan kepatuhannya pada perintah atasan hingga kejujurannya dalam perkara ini.

“Apabila ada yang menganggap ketaatan dan kepatuhan saya “membabi buta”, maka siang hari ini saya menyerahkan kepada kebijaksanaan Majelis Hakim,” ujar Richard Eliezer.

Baca Juga: Ferdy Sambo Kerap Bawa Buku Hitam di Persidangan, Kamaruddin: Ibarat Jimat, Dibawa sebagai Sinyal

Terdakwa Richard Eliezer pun mengucapkan terima kasih kepada bapak Presiden Joko Widodo, Menkopolhukam Mafhud MD.

Sejumlah Pimpinan Polri, yaitu Kapolri Jenderal Listyo Sigit, Wakapolri Komisaris Jenderal Gatot Eddy Pramono, Kabareskrim Komisaris Jenderal Agus Andrianto, dan Komandan Korps Brimob Komisaris Jenderal Anang Revandoko yang dianggap seperti orang tuanya sendiri.

“Rekan-rekan dan senior yang tidak bisa saya sebutkan satu – persatu, yang telah memberikan dukungan serta masih memberikan kepercayaan kepada saya untuk dapat mengungkap kebenaran, terima kasih juga kepada LPSK yang telah mendampingi dan memberikan perlindungan kepada saya hingga saat ini,” ucap Richard Eliezer.

“Dan tidak lupa kepada seluruh masyarakat Indonesia yang selalu memberikan dukungan dan doa kepada saya. Kiranya Tuhan senantiasa mencurahkan berkatNya kepada kita semua.”

Baca Juga: Putri Candrawathi Baca Pleidoi: Saya Dituding Perempuan Tua yang Mengada-ada Tanpa Bisa Melawan

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x