Kompas TV nasional hukum

Nota Pembelaan Richard Eliezer: Apakah Harga Kejujuran Harus Dibayar 12 Tahun Penjara?

Kompas.tv - 25 Januari 2023, 22:19 WIB
nota-pembelaan-richard-eliezer-apakah-harga-kejujuran-harus-dibayar-12-tahun-penjara
Terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E saat membacakan nota pembelaan atau pleidoi dalam perkara pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Apakah harga kejujuran harus dibayar 12 tahun penjara?

Kalimat tersebut menjadi judul nota pembelaan atau pleidoi Richard Eliezer, terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (25/1/2023).

Richard yang mendapat tuntutan 12 tahun penjara, meminta majelis hakim mempertimbangkan kejujurannya dalam mengungkap perkara tersebut. 

Sebagai seorang anggota Brimob berpangkat Bharada, ikrar janji setia kepada negara dan pimpinan telah terpatri dalam diri Richard Eliezer. Namun, peristiwa penembakan Brigadir J telah menggoyahkan perasan dan mental Richard. 

Baca Juga: Bacakan Nota Pembelaan, Eliezer ke Orang Tua: Maafkan Kejujuran Richard Buat Mama Sedih

Ia tidak menyangka, dirinya telah diperalat melalui perkataan dan perintah pimpinannya. Richard menyatakan, dirinya telah dibohongi dan disia-siakan. Bahkan, kejujuran yang disampaikannya tidak dihargai dan justru berujung dimusuhi. 

"Saya dididik untuk taat dan patuh serta tidak mempertanyakan perintah atasan saya. Apabila ada yang menganggap ketaatan dan kepatuhan saya "membabi buta", maka saya menyerahkan kepada kebijaksanaan majelis hakim," ujar Richard membacakan pleidoinya.

Dalam pleidoinya, Richard menerangkan, masuk menjadi anggota Polri bukan hal yang mudah. 

Ia harus gagal empat kali mengikuti tes penerimaan Bintara, hingga akhirnya diterima dalam tes Tamtama. Ujian masuk anggota Polri ini dilakukan Richard mulai dari tahun 2016 hingga 2019.

Baca Juga: Putri Candrawathi Minta Dibebaskan dan Dipulihkan Nama Baiknya di Kasus Pembunuhan Brigadir Yosua

Usai menjalani pendidikan di Watu Kosek, Jawa Timur pada 30 Juni 2019, tugas pertamanya sebagai anggota Brimob adalah masuk dalam Satgas Operasi Tinombala Poso selama tujuh bulan dari Maret hingga Oktober 2020 sebagai navigasi darat.

Kemudian, Richard ditugaskan di Manokwari, Papua Barat menjadi tim pengamanan Pilkada pada Desember 2020.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x