Kompas TV nasional kriminal

Terungkap, Wowon Bunuh Anaknya yang Masih 2 Tahun karena Bagian dari Ritual agar Bisa Lebih Sukses

Kompas.tv - 25 Januari 2023, 15:37 WIB
terungkap-wowon-bunuh-anaknya-yang-masih-2-tahun-karena-bagian-dari-ritual-agar-bisa-lebih-sukses
Kolase foto Wowon Erawan pelaku pembunuhan berantai (kiri). Lubang di pekarangan rumah Wowon yang dijadikan tempat mengubur korban (kanan). (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi mengungkap motif sang pembunuh berantai Wowon Erawan alias Aki menghabisi nyawa anaknya yang masih berusia 2 tahun bernama Bayu.

Diketahui, Bayu merupakan salah satu dari 9 korban tewas yang dibunuh oleh Wowon Cs bersama kelompoknya tersebut. Bayu ditemukan terkubur di rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Polisi Cari Kemungkinan TKW Selain Siti yang Jadi Korban Pembunuh Berantai Wowon Cs

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan Wowon turut membunuh anak-anak karena merupakan bagian dari ritual.

Selain Bayu, Wowon diketahui juga menargetkan membunuh anaknya bernama Neng Ayu. Beruntung, bocah berusia 5 tahun itu berhasil selamat.

Adapun alasan Wowon menargetkan anak-anaknya sebagai target pembunuhan, kata Trunoyudo, karena untuk memberikan kesuksesan berlebih.

Trunoyudo menuturkan, alasan tersebut merupakan pengakuan Wowon ketika menjalani pemeriksaan oleh penyidik Polda Metro Jaya.

"Keterangan pelaku ini tetap masih menjadi catatan penyidik terkait dengan mengapa anak-anak menjadi bagian daripada korban," kata Trunoyudo dikutip dari Tribunnews.com pada Rabu (25/1/2023).

Baca Juga: Makam Dibongkar, Jasad Siti Korban Pembunuhan Berantai Wowon Ternyata Masih Utuh Terbungkus Plastik

"Secara hasil pemeriksaan pengakuannya adalah untuk memberikan kesuksesan yang lebih lagi."

Meski begitu, Trunoyudo menekankan bahwa dalam memgusut kasus pembunuhan berantai ini, penyidik tidak serta merta mengejar pengakuan tersangka saja.

Pihaknya, kata dia, terus mendasari bukti-bukti dan keterangan para saksi melalui metode scientific investigation.



Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x