Kompas TV nasional update

Jokowi Tanggapi soal Tingginya Pernikahan Dini: Harus Siap Lahir dan Batin

Kompas.tv - 25 Januari 2023, 13:27 WIB
jokowi-tanggapi-soal-tingginya-pernikahan-dini-harus-siap-lahir-dan-batin
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting, Rabu (25/1/2023). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV/Nadia)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi tingginya angka permintaan dispensasi nikah atau menikah usia dini akhir-akhir ini dan mengingatkan bahwa pasangan yang akan menikah harus siap lahir dan batin.

"Yang namanya pernikahan itu harus dilihat bahwa mereka yang mau menikah itu betul-betul siap, siap lahir dan batin," kata Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers di acara Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dan Penurunan Stunting, Rabu (25/1/2023).

Ia menekankan bahwa kesehatan pasangan sebelum menikah penting diperhatikan. Sebab, pasangan yang akan menikah, terutama calon ibu, bisa menyebabkan anak stunting apabila kurang darah.

"Jangan sampai mau nikah ada anemia, kurang darah. Itu nanti waktu hamil, kalau ini tidak diselesaikan, waktu hamil anaknya menjadi stunting, penyelesaian setelah lahir itu lebih sulit," ucapnya.

"Akan lebih mudah diselesaikan, pada saat anak masih di dalam kandungan," katanya.

Presiden Jokowi juga menerangkan bahwa kesehatan calon ibu sebelum dan saat hamil sangat penting dalam mencegah stunting anak.

Baca Juga: Jokowi Singgung Video Viral Ibu Beri Kopi Saset ke Bayi 7 Bulan: Hati-hati, Penyuluhan Penting!

Selain itu, menurut dia, masalah stunting juga perlu diatasi dengan kerja sama dari berbagai kementerian dan lembaga.

"Karena masalah stunting kan bukan hanya urusan tambahan makanan, urusan gizi tetapi juga urusan lingkungan, masalah air bersih, masalah rumah sehat, masalah sanitasi jamban," ujar Jokowi.

"Itu kan masalah, ini penanganannya bukan masalah yang hanya di satu kementerian/lembaga, satu sektor tapi memang terintegrasi," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menerangkan bahwa saat ini angka pernikahan di Indonesia sebesar dua juta per tahun. Dari dua juta pernikahan itu, satu juta pasangan di antaranya hamil.

Akan tetapi, dari satu juta kehamilan itu, sebanyak 400 ribu anak mengalami stunting.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x