Kompas TV nasional viral

Gaduh Video Petani Buang-Buang Tomat karena Harga Anjlok, Kementan: Jangan-Jangan Barang Busuk

Kompas.tv - 24 Januari 2023, 22:40 WIB
gaduh-video-petani-buang-buang-tomat-karena-harga-anjlok-kementan-jangan-jangan-barang-busuk
Petani tomat di Magetan enggan panen hasil berkebunnya karena harganya anjlok hingga Rp 700. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan tanggapan soal video viral yang memperlihatkan dua petani membuang-buang tomat hasil panen lantaran harganya yang anjlok.

Direktur Jenderal Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengecek fakta kebenaran video tersebut lantaran tidak mau terburu-buru dan salah mengambil tindakan.

"Saya sudah tunjuk ke lapangan buat cek, yang dibuang-buang kan enggak banyak," ujarnya saat dijumpai di DPR RI Senayan, Selasa (24/1/2023), dikutip dari Kompas.com. 

Baca Juga: Video Viral Dua Petani Buang Hasil Panen Tomat ke Sungai Lantaran Harga Tomat Anjlok!

"Kita lihat nanti seperti apa, situasi di lapangan seperti apa. Jangan-jangan barang busuk. Kita enggak tahu faktanya seperti apa."

"Sekarang kita tindak lanjuti bersama-sama. Pemerintah daerah apa yang dilakukan, provinsi apa yang dilakukan, baru pemerintah pusat, apa yang dilakukan. Negara ini bukan pemerintah pusat doang, kan," ungkapnya.

Seperti diketahui sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan dua petani membuang dua kotak kayu berisi tomat ke jurang, viral tersebar di media sosial. 

Dalam keterangan video, disebutkan bahwa petani kesal lantaran harga jual tomat anjlok.


 

Melansir Antara, seorang petani tomat bernama Pudin menyebutkan, pada bulan lalu, harga tomat berkisar Rp4.000 per kilogram, namun saat ini turun menjadi cuma Rp600 hingga Rp800 per kilogram.

Baca Juga: Harga Tomat Turun Drastis, Lebih Murah dari Harga Kerupuk, Petani Rugi Banyak

Menurut Pudin, dalam sekali panen, petani bisa menghasilkan 400 hingga 500 kotak, tergantung luas lahan tanam.

"Pasarannya lagi sepi, peminatnya kurang, sedangkan yang panen banyak, sekarang harga hanya Rp800, enggak ketutupan sama modalnya," kata Pudin dikutip dari Antara, Selasa (24/1/2023).

 

 

 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x