Kompas TV nasional viral

Marak Ngemis Online dengan Berbagai Adegan, Sosiolog: Tidak Etis dan Menormalisasi Kekerasan

Kompas.tv - 24 Januari 2023, 12:12 WIB
marak-ngemis-online-dengan-berbagai-adegan-sosiolog-tidak-etis-dan-menormalisasi-kekerasan
Polisi menyebutkan bahwa tidak ada unsur pidana dalam konten nenek mandi lumpur di TikTok. (Sumber: Kompas.com/Idham Khalid)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Melakukan “siaran tak biasa”, seperti mandi lumpur atau pun menampar pipi dengan tangan kosong, seperti yang viral di media sosial,  dinilai sebagai perilau mencari perhatian untuk mengeruk keuntungan.

Hal itu dikemukakan oleh Sosiolog Universitas Gadjah Mada Derajad S Widhyharto. Ia menyebut, perilaku demikian sebetulnya sudah lama ada dan dilakukan di berbagai kesempatan.

Sebut saja contohnya, menyawer biduan saat pentas musik dangdut termasuk contoh mencari perhatian demi keuntungan. Namun, meski sama-sama mencari perhatian, Derajad menilai siaran langsung para kreator di Tiktok tidak etis.

“Ini tidak etis karena mereka (kreator konten) tidak punya keterampilan. Berbeda dengan penyanyi dangdut yang punya skill dan dipamerkan, kemudian diapresiasi orang lain dengan nyawer,” ujarnya, dikutip dari Kompas.id, Selasa (24/1/2023).

“(Siaran) ini lebih ke eksploitasi diri. Menurut saya, ini problematik,” imbuh Derajad.

Baca Juga: Fenomena Live TikTok Mandi Lumpur, Nenek Sari Ngaku Dapat Rp9 Juta dan Ogah Jadi Petani Lagi

Alih-alih menghibur atau mendidik, berbagai aksi yang ditampilkan selama siaran dinilai sebagai dehumanisasi. Dikhawatirkan, fenomena itu menumpulkan kepekaan publik terhadap nilai kemanusiaan.

Siaran itu juga dikhawatirkan menormalisasi kekerasan. “Menampar diri sendiri seolah-olah martabat manusia rendah sekali. Kita jadi mengenal kekerasan terhadap diri sendiri untuk dapat uang,” katanya.

Konten tidak etis

Sebagaiman diketahui, belakangan publik ramai menyoroti siaran langsung atau live streaming yang menampilkan orangtua mandi lumpur dan air di media sosial.

Pemeran konten akan menyiram diri dengan segayung air keruh atau lumpur apabila penonton memberi gift atau hadiah virtual yang bisa diuangkan. Beberapa pihak pun menilai tindakan ini tak ubahnya mengemis online (daring).

Ada banyak jenis siaran serupa di media sosial. Salah satu siaran langsung di Tiktok pada Senin (23/1/2023), misalnya, menampilkan tiga pemuda yang tampak sehat duduk di kubangan lumpur.



Sumber : Kompas TV/Kompas.id

BERITA LAINNYA



Close Ads x