Kompas TV nasional politik

Prabowo Tegaskan Bahwa BIN Bukan di Bawah Kemenhan

Kompas.tv - 24 Januari 2023, 05:45 WIB
prabowo-tegaskan-bahwa-bin-bukan-di-bawah-kemenhan
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ketika menemui awak media usai Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di kantor Kemenhan, Rabu (18/1/2023) (Sumber: Kompas.com/Ardito Ramadhan)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan Republik Indonesia mengatakan dengan tegas bahwa Badan Intelejen Negara (BIN) tidak berada di bawah naungan Kemhan. 

Pernyataan tersebut merupakan tanggapan Prabowo saat disinggung mengenai isu BIN berada di bawah Kementerian Pertahanan. 

Ia juga meluruskan bahwa Kementerian Pertahanan hanya berperan sebagai koordinator untuk mengorkestrasi informasi yang diperoleh dan melaporkannya kepada presiden untuk dinilai dan menentukan arah kebijakan atau policy selanjutnya. 

“Tidak, (BIN) tidak dibawa ke Kemhan. (Kemhan) diperintahkan oleh presiden untuk semacam koordinator, untuk membantu presiden menilai,” kata Prabowo kepada wartawan di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Berada di Tiga Teratas dengan Elektabilitas Tinggi dalam Survei LSI, Begini Respons Prabowo

Dengan demikian, pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat, sesuai dengan informasi yang diperoleh.  

Sebelumnya diketahui, Presiden Joko Widodo dalam arahannya saat membuka Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan di Jakarta, Rabu (18/1), menyampaikan Kemhan harus bisa mengorkestrasi informasi-informasi intelijen pertahanan dan keamanan yang selama ini dilakukan BIN, TNI, Polri, hingga Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). 

Jokowi meminta Kemhan mengorkestrasi informasi intelijen di berbagai lembaga dan institusi agar menjadi sebuah informasi yang satu serta solid untuk kepentingan pembuatan kebijakan-kebijakan yang tepat atau paling tidak mendekati benar.

"Itu harus diorkestrasi sehingga menjadi sebuah informasi yang solid. Tiap informasi itu diberikan ke kita untuk membangun sebuah policy, kebijakan, itu saja kesimpulannya," kata Jokowi.

“Dengan demikian, saat kita memutuskan policy, memutuskan kebijakan itu betul, paling tidak mendekati benar. Jadi langkah kerja memang harus preventif terlebih dahulu. '(Misalnya) Ini hati hati, ini akan terjadi, kemungkinan akan terjadi seperti ini'. Jangan sudah kejadian saya baru diberi tahu. Informasi intelijen menjadi sangat vital sekali,” ucap Jokowi kala itu.

Baca Juga: [TOP 3 NEWS] Sekretariat Bersama Gerindra-PKB, Jokowi Solo Safari, Kejiwaan Wowon Cs

 



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x