Kompas TV bisnis bumn

Ketahuan Pakai Joki, 39 Peserta UJian Bersama BUMN Dinyatakan Gugur dan Blacklist

Kompas.tv - 17 Januari 2023, 06:01 WIB
ketahuan-pakai-joki-39-peserta-ujian-bersama-bumn-dinyatakan-gugur-dan-blacklist
Logo Kementerian BUMN. Kementerian BUMN menemukan 39 nama peserta ujian masuk BUMN yang terdeteksi melakukan kecurangan dengan menggunakan joki. (Sumber: biofarma.co.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian BUMN menemukan 39 nama peserta ujian masuk BUMN yang terdeteksi melakukan kecurangan. Deputi Bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi, dan Informasi Kementerian BUMN Tedi Bharata mengatakan, 39 peserta itu bergabung dalam aktivitas perjokian dalam sebuah grup aplikasi pesan singkat berkedok bimbingan belajar.

Ia menegaskan blacklist berlaku bukan hanya untuk aktivitas perjokian, tapi semua bentuk kecurangan. 

“Berdasarkan penyelidikan, kami mengidentifikasi 39 nama yang tergabung dalam grup tersebut, otomatis seluruhnya gugur, dan bukan hanya digugurkan namun juga kami blacklist agar ke depannya tidak dapat mengikuti seluruh program lainnya yang dilakukan Kementerian BUMN dan BUMN,” kata Tedi dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023). 

"Kecurangan lain yang ditemukan sistem di luar aktivitas di atas juga akan mendapatkan sanksi serupa, otomatis gugur dan di-blacklist," ucapnya. 

Ia menyatakan, Rekrutmen Bersama BUMN memiliki sistem pengawasan yang bisa mendeteksi aktivitas kecurangan yang dilakukan peserta saat mengerjakan tes RBB secara daring. 

Baca Juga: Erick Thohir Bakal Usut Soal Dugaan Ada Joki di Tes Rekrutmen Bersama BUMN 2022

“Semisal di layar ada dua orang, melakukan tangkapan layar, menggunakan multi-tab, hingga gerak-gerik mencurigakan semuanya terdeteksi oleh sistem,” ujarnya. 

Namun pihaknya tetap terbuka menerima masukan dari masyarakat, yang mengetahui adanya kecurangan dalam tes masuk BUMN. Bagi peserta yang sudah mengerjakan ujian dengan tenang, Tedi meminta mereka tetap tenang dan mengikuti tahapan yang ada. 

Peserta yang jujur, lanjut Tedi, jumlahnya masih banyak dan tingkat kecurangan yang terdeteksi sangat kecil, sekitar 0,4 persen. 

“Seleksi yang kami lakukan untuk meloloskan peserta ke tahap berikutnya hanya akan dilakukan kepada peserta yang memenuhi kriteria-kriteria yang sangat ketat dan objektif. Semua bentuk kecurangan tidak akan kami tolerir dan akan ditindak tegas,” tuturnya. 



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x