Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Diberi Senjata Pembunuh Tank dan Bantuan USD3,75 Miliar, Zelenskyy: Terima Kasih Amerika

Kompas.tv - 8 Januari 2023, 00:05 WIB
diberi-senjata-pembunuh-tank-dan-bantuan-usd3-75-miliar-zelenskyy-terima-kasih-amerika
Ilustrasi. Tank Rusia yang hancur di Sviatohirsk, Ukraina, 6 Januari 2023. Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan terima kasih ke Amerika Serikat (AS) yang baru saja menyetujui bantuan militer besar ke Kiev. (Sumber: Evan Vucci/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan terima kasih ke Amerika Serikat (AS) yang baru saja menyetujui bantuan militer besar ke Kiev. Terkini, Washington setuju untuk mengirimkan senjata dan perlengkapan lain senilai USD3,75 miliar atau sekitar Rp58,5 triliun.

Paket bantuan terbaru ini memuat kendaraan lapis baja Bradley yang efektif menghancurkan tank. Zelenskyy pun menyebut paket bantuan terbaru Amerika "tepat apa yang kami butuhkan."

Baca Juga: Saat Putin Perintahkan Gencatan Senjata, tapi Tentara Rusia Tetap Lakukan Penembakan di Ukraina

Bantuan terbaru Washington disebut sebagai paket bantuan ke Kiev yang terbesar sejauh ini. Zelenskyy menyanjung bantuan terbaru Gedung Putih sebagai "paket yang sangat kuat."

"Untuk pertama kalinya, kami mendapat kendaraan lapis baja Bradley, inilah yang kami butuhkan. Senjata dan amunisi baru, termasuk yang berpresisi-tinggi, roket-roket baru, drone baru. Ini tepat waktu dan kuat," kata Zelenskyy dikutip Associated Press, Jumat (6/1/2023).

Kendaraan lapis baja Bradley sendiri dikenal sebagai "pembunuh tank" karena memiliki rudal antitank canggih. Kiev berharap senjata ini dapat mengubah jalannya pertempuran sebagaimana kiriman HIMARS beberapa waktu lalu.

Di lain sisi, paket bantuan terbaru AS diumumkan ketika gencatan senjata singkat selama Natal Ortodoks pada 7 Januari. Namun, Ukraina mengeklaim Rusia melanggar gencatan senjata yang dibuatnya sendiri.

Otoritas Ukraina menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin sekadar bermuslihat dengan gencatan senjata, demi mencari waktu memperkuat pasukan invasi Rusia yang kesulitan. 

Baca Juga: Kekalahan Rusia di Ukraina Diyakini Bakal Jadi Kunci Cegah Serangan China ke Taiwan

 



Sumber : Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x