Kompas TV nasional kesehatan

Kasus Covid-19 Melonjak di Beberapa Negara, Epidemiolog Sarankan Pengetatan Pintu Masuk Indonesia

Kompas.tv - 6 Januari 2023, 15:19 WIB
kasus-covid-19-melonjak-di-beberapa-negara-epidemiolog-sarankan-pengetatan-pintu-masuk-indonesia
Pergerakan penumpang domestik di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten tampak mulai ramai menjelang Nataru. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Epidemiolog Dicky Budiman menyarankan Indonesia untuk memperketat pintu masuk negara menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara, seperti Amerika Serikat, China, dan Brasil.

Pengetatan yang dimaksud ialah membangun prosedur standar yang menjamin setiap pelancong yang akan masuk ke Indonesia bebas virus, bakteri, atau patogen tertentu yang membahayakan.

"Pengetatan pintu masuk negara tidak boleh hanya mengarah ke satu atau dua negara, tapi sifatnya harus ada mekanisme atau prosedur yang bisa menjamin siapa pun yang masuk ke Indonesia tidak membawa patogen, virus, bakteri, atau biological substance, itu sistem yang harus dibangun," kata Dicky kepada KOMPAS.TV, Kamis (5/1/2023).

"Jadi jangan diartikan sistem pengetatan ini hanya ditujukan untuk satu negara atau hanya diberlakukan sesaat, tidak, harus terus-menerus," ujarnya.

Menurut periset di Universitas Griffith Australia itu, orang yang masuk ke Indonesia sebaiknya melewati prosedur khusus, misalnya harus sudah mendapatkan vaksin booster atau tes RT-PCR.

Ia menerangkan, riset menunjukkan efektivitas prosedur di bandara atau pintu masuk negara hanya akan efektif apabila sistem kesehatan di dalam negeri juga kuat.

"Dalam hal ini tentu modal imunitas," tegasnya.

"Jadi yang harus dibangun adalah sistem yang bisa menyaring apapun yang berpotensi berbahaya dan belum terdeteksi."

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Gratis untuk Bayi dan Anak: Ini Hak Dasar Warga Negara

Ia pun mengingatkan, vaksinasi booster penting untuk memperkuat imunitas masyarakat di dalam negeri.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x