Kompas TV internasional kompas dunia

Mantan Marinir AS Ini Diincar Gedung Putih, Dituduh Dibayar China Rp1,5 Miliar untuk Latih Pilot PLA

Kompas.tv - 3 Januari 2023, 15:53 WIB
mantan-marinir-as-ini-diincar-gedung-putih-dituduh-dibayar-china-rp1-5-miliar-untuk-latih-pilot-pla
Ilustrasi. Unit jet tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) terbang di dekat Taiwan dalam rangka latihan gabungan Komando Palagan Timur PLA, Jumat (5/8/2022). (Sumber: Xinhua via AP)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Purwanto

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menuduh mantan pilot Angkatan Laut AS Daniel Duggan dibayar China untuk melatih penerbang dari Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mendarat di kapal induk. Washington menuduh mantan marinir itu menerima bayaran lebih dari 100.000 dolar AS atau sekitar 1,5 miliar rupiah dari Beijing.

Menukil Laporan The Guardian Selasa (3/1/2023), berdasarkan surat dakwaan yang dimasukkan ke Pengadilan District of Columbia (Washington), Duggan menerima 12 kali pembayaran senilai 9.900 atau 9.500 dolar AS. Keterangan transfer uang tersebut kerap menyinggung "pelatihan pengembangan diri."

Otoritas AS menyebut pembayaran dilakukan oleh badan usaha asal China yang tidak dinamai. Badan itu disebut "berjasa menyediakan perlengkapan militer dan data teknis untuk pemerintahan RRC dan militer (China)."

Baca Juga: Parlemen AS Kecam TikTok, Menyebutnya Obat Bius Digital China yang Bikin Kecanduan dan Merusak

Dalam bukti baru yang disertakan pemerintah AS, Duggan dituduh merundingkan imbal jasanya ketika di China. Dalam surel yang ditulis pada September 2012, mantan marinir yang juga mempunyai kewarganegaraan Australia itu mengaku berharap "anak-anaknya akan memiliki bekal hidup sebagai hasilnya."

Pria berusia 54 tahun itu dituduh memberi pelatihan ke pilot-pilot China di sebuah akademi penerbangan di Afrika Selatan. Pelatihan pilot China ini memerlukan instruktur yang "memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam penerbangan maritim sesuai standar NATO."

Surat dawkaan pemerinah AS juga menyebut bahwa Duggan berunding langsung dengan seorang warga negara China untuk menyediakan jasa tambahan ke sebuah badan usaha milik negara China.

"Jasa-jasa ini termasuk evaluasi pilot peserta pelatihan militer, pengujian perlengkapan terkait penerbangan maritim, dan instruktsi tentang taktik, teknik, dan prosedur mengenai pendaratan dan lepas landas dari kapal induk," demikian bunyi surat dakwaan itu.

"Baik Duggan atau ko-konspirator-nya tidak mengajukan izin dari pemerintah Amerika Serikat untuk menyediakan layanan pertahanan ke negara asing mana pun."

Daniel Duggan kini ditahan Australia dan akan diekstradisi ke AS. Ia ditangkap kepolisian federal Australia di New South Wales atas permintaan Biro Investigas Federal AS (FBI).

Baca Juga: Pilot asal Jakarta Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Yunani, Penjaga Pantai Rilis Video Evakuasi
 



Sumber : The Guardian

BERITA LAINNYA


Berita Daerah

Kantor Bulog Poso Terbakar

16 April 2024, 13:55 WIB

Close Ads x