Kompas TV internasional kompas dunia

Paus Benediktus Dimakamkan 5 Januari, Pelayat: Melihat Jenazahnya adalah Berkah Luar Biasa

Kompas.tv - 3 Januari 2023, 14:31 WIB
paus-benediktus-dimakamkan-5-januari-pelayat-melihat-jenazahnya-adalah-berkah-luar-biasa
Jenazah Paus Emeritus Benediktus XVI disemayamkan di Basilika Santo Petrus, Vatican City, Senin (2/1/2023). Sekitar 65.000 orang melayat di hari pertama jenazahnya ditunjukkan kepada publik. (Sumber: Agenzianova.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

VATIKAN, KOMPAS.TV – Puluhan ribu orang berbondong-bondong memenuhi Basilika Santo Petrus untuk memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Emeritus Benediktus XVI.

Paus Benediktus XVI wafat pada Sabtu (31/12/2022) lalu dalam usia 95 tahun dan akan dimakamkan pada Kamis (5/1/2023). Vatikan memberi kesempatan selama tiga hari, kepada mereka yang ingin memberikan penghormatan terakhir kepada mendiang Paus Benediktus XVI.

Melansir layanan media dari jaringan jurnalis dan editor Katolik se-Asia ucanews.com, Selasa (3/1/2023), udara dingin yang lembap menggantung pada pukul 9 pagi waktu setempat, ketika pintu basilika dibuka untuk umum pada tiga hari pertama untuk melihat jenazah paus.

Sebelum pintu dibuka untuk umum, Kardinal Mauro Gambetti, imam agung basilika dan vikaris kepausan untuk Negara Kota Vatikan, menemani Presiden Italia Sergio Mattarella dan rombongannya serta Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni dan menteri pemerintah lainnya untuk memberi penghormatan kepada almarhum paus.

Barisan pertama di luar basilika adalah sekelompok biarawati dari Filipina, yang mengatakan bahwa mereka tiba di sana pada pukul 5:30 pagi.

Baca Juga: Jenazah Paus Benediktus XVI Disemayamkan Selama Tiga Hari, Pemakaman Dijadwalkan Kamis

Para pelayat

Otoritas Roma memperkirakan akan ada 30.000 hingga 35.000 orang setiap hari mengunjungi basilika dan diperkirakan 60.000 orang menghadiri pemakaman di Lapangan Santo Petrus.

Sementara, polisi Vatikan mengatakan bahwa 40.000 orang telah memasuki basilika untuk berdoa pada pukul 2 siang pada 2 Januari.

Orang-orang terus berdatangan perlahan sebelum matahari terbit, termasuk rombongan dari Duluth, Minnesota, dan Superior, Wisconsin, dipimpin oleh Pastor Richard Kunst dari Duluth.

Kurst mengatakan kepada layanan jaringan media katolik, Catholic News Service, bahwa dia memimpin tur ke Roma pada hari kematian Paus Benediktus.

“Mampu melihat dan memberi penghormatan kepada mendiang paus membuat kelompok itu menjadi bagian dari ‘sepotong sejarah yang benar-benar luar biasa’," kata Kunst.

Pastor Matthew Schmitz bersama 90 orang muda dari ECYD, sebuah organisasi pemuda Katolik internasional yang berafiliasi dengan Regnum Christi mengatakan, sembari menunggu hari pemakaman, dirinya dan yang lain berdoa rosario.

Ana Sofia de Luna, yang bersama ECYD dan dari Meksiko mengungkapkan, "Sangat berduka bahwa Paus Benediktus meninggal, tetapi berada di sini dan melihat jenazahnya merupakan berkah yang luar biasa, dapat meminta rahmat dan melihat jenazahnya di sana adalah hal yang sangat berdampak."

Hannah O'Connor dari Rhode Island memuji Paus Benediktus yang berperan penting dalam pertobatannya selama kuliah, di mana "kami banyak membaca Ratzinger."

“Tulisan dan kepausannya adalah bagian penting dari perjalanan saya dan saya berharap orang-orang terus menjumpai karya-karyanya dan dibawa ke satu gereja melalui keindahan, itulah yang benar-benar membuat saya tertarik,” ujarnya.

Di dalam basilika, staf dan petugas keamanan membuat para pelayat bergerak dengan lancar dan cepat, membiarkan orang berhenti cukup lama untuk membuat tanda salib dan mengambil satu atau dua foto yang kemudian diminta untuk tetap berjalan.

Lokasi pemakaman

Juru bicara Vatikan Matteo Bruni mengatakan Benediktus akan dimakamkan sesuai dengan keinginannya di tempat yang sama di ruang bawah tanah di bawah Basilika Santo Petrus, dikutip dari kantor berita Antara.

Benediktus akan disemayamkan sampai Rabu malam (4/1). Pemakamannya akan diadakan pada Kamis (5/1) di lapangan Santo Petrus dan dipimpin oleh Paus Fransiskus.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x