Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Menlu Rusia Sergey Lavrov: AS Tak Berniat Bertempur Langsung dengan Rusia

Kompas.tv - 29 Desember 2022, 12:53 WIB
menlu-rusia-sergey-lavrov-as-tak-berniat-bertempur-langsung-dengan-rusia
Manlu Rusia Sergey Lavrov. (Sumber: Sergei Bobylev/TASS)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

MOSKOW, KOMPAS.TV - Menteri Luas Negeri Rusia Sergey Lavrov mengungkapkan bahwa Amerika Serikat (AS) tak berniat untuk bertempur langsung dengan negaranya.

Lavrov mengungkapkan pada Rabu (28/12/2022), bahwa AS mengungkapkan hal tersebut melalui saluran diplomatiknya.

Ia juga mengatakan bahwa AS tak akan mengirimkan spesialis militernya ke Ukraina terkait pemberian Sistem Pertahanan Udara, rudal Patriot.

“Kami bertanya kepada Amerika melalui saluran (diplomatik) ke kedutaan apakah mengirim sistem Patriot (ke Ukraina) berarti bahwa spesialis Amerika akan berada di sana juga, mengingat kerumitan pengoperasian sistem ini,” tuturnya dikutip dari TASS.

Baca Juga: Ukraina Impor 1.400 Drone Tempur untuk Pengintaian dan Pencegatan Drone Pengebom Rusia

“Kami diberitahu bahwa hingga saat ini tak ada rencana  seperti itu secara spesifik karena Amerika tak ingin dan tak akan bertempur secara langsung dengan Rusia,” tambah Lavrov.

Tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin itu mengungkapkan bahwa pengiriman sistem Patriot akan dilakukan dalam beberapa bulan.


 

“Hal tersebut karena tentara Ukraina tak familiar menggunakan teknologi tersebut,” ujarnya.

Putin sendiri sebelumnya menegaskan bahwa Rusia mampu mengancurkan system Patriot, seandainya AS mengirimkannya ke Kiev.

Ia juga mencatat bahwa sistem Patriot adalah sistem yang tua.

Selain itu, sistem pertahanan tersebut tak mampu menunjukkan performa seperti S-300 buatan Rusia.

Baca Juga: Kisah Legiun Rusia yang Berperang Bela Ukraina: Jalani Tes Poligraf dan Tolak Cap Pengkhianat

Putin menegaskan bahwa Rusia akan menemukan penangkal untuk sistem ini.

AS sendiri sebelumnya menjanjikan akan mengirimkan paket bantuan militer baru ke Kiev senilai 1,8 miliar dolar AS atau setara Rp28,2 triliun.

Itu terjadi saat Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy bertemu Presiden AS, Joe Biden di Washington, Rabu (21/12/022).

Paket bantuan itu termasuk baterai untuk sistem pertahanan udara Patriot, serta peluncur, radar dan stasiun kontrol.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x