Kompas TV nasional kesehatan

Covid-19 Mengganas di Jepang dan China, Pemerintah Indonesia Masih Monitor Perkembangan Kasus

Kompas.tv - 28 Desember 2022, 15:20 WIB
covid-19-mengganas-di-jepang-dan-china-pemerintah-indonesia-masih-monitor-perkembangan-kasus
Ilustrasi penanganan pasien Covid-19. Pemerintah Jepang melaporkan ada 438 orang meninggal dunia akibat Covid-19 pada Selasa (27/12/2022). (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di tengah melonjaknya Covid-19 di sejumlah negara, di antaranya Jepang dan China atau Tiongkok, pemerintah Indonesia masih memonitor perkembangan kasus dan varian virus corona.

"Pada prinsipnya, pemerintah terus memonitor perkembangan kasus dan varian yang ada di dunia dan siap melakukan penyesuaian kebijakan apabila diperlukan," kata Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, Wiku Adisasmito kepada KOMPAS.TV, Selasa (27/12/2022).

Wiku juga menjabarkan, Jepang menempati posisi teratas kasus Covid-19 di dunia dalam sepekan terakhir.

"Jepang menjadi peringkat pertama dengan 1.154.891 kasus, kemudian dua di bawahnya terdapat Korea Selatan (469.685 kasus) dan Prancis (259.852 kasus)," ujarnya.

"Sedangkan jauh untuk China saat ini menempati posisi ke-17 sebanyak 22.393 kasus," katanya.

Baca Juga: Covid-19 di Jepang Tembus 1 Juta dalam Sepekan, Indonesia Tempati Urutan ke-28 Dunia

Terakhir, kata dia, kasus Covid-19 di Indonesia yang terkendali saat ini menempati posisi ke-28 di dunia, yakni sebanyak 6.186 kasus dalam seminggu terakhir.

Melansir dari Kyodonews, angka kematian harian akibat Covid-19 di Jepang memecahkan rekor baru di tengah gelombang kedelapan pandemi.

Pemerintah Jepang melaporkan ada 438 orang meninggal dunia akibat Covid-19 pada Selasa (27/12/2022).

Jepang juga mengonfirmasi bahwa infeksi baru di Jepang mencapai 208.235 pada Selasa. Naik sekitar 18.000 kasus dibandingkan dengan satu minggu sebelumnya.


Di sisi lain, melansir dari The Associated Press, pada Minggu (25/12/2022) situasi Covid-19 di Tiongkok kian menghawatirkan dengan penuhnya rumah sakit serta meningkatnya pesanan krematorium, terutama di Provinsi Hebai.

Pemerintah Tiongkok berhenti melaporkan jumlah kasus Covid-19 di tingkat nasional. Mereka juga hanya hanya menghitung kematian akibat pneumonia atau gagal napas dalam jumlah resmi COVID-19.

Baca Juga: Covid-19 Menggila, Jepang Catat Rekor 438 Kematian Harian, Infeksi Tembus 200 Ribu Kasus

Sejak pembatasan dilonggarkan secara nasional pada 7 Desember, Pemerintah Tiongkok melaporkan tujuh kematian baru terkait Covid-19. Angka kematian resmi terkait Covid-19 di Tiongkok sejak awal pandemi adalah 5.241 kasus.

Jumlah kematian resmi akibat Covid-19 di Tiongkok disebut berbagai pihak tidak mencerminkan kondisi sebenarnya, sebab pencatatan kematian tidak seperti negara lain dan panduan Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO).

Sementara itu, para ahli memperkirakan akan terjadi 1 hingga 2 juta kematian di Tiongkok hingga akhir 2023.



Sumber : Kompas TV/Kyodonews/The Associated Press


BERITA LAINNYA



Close Ads x