Kompas TV pendidikan edukasi

Berkelana Melihat Investasi Sosial PT Freeport Indonesia di Kabupaten Mimika

Kompas.tv - 16 Desember 2022, 17:56 WIB
berkelana-melihat-investasi-sosial-pt-freeport-indonesia-di-kabupaten-mimika
Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) adalah salah satu sekolah berpola asrama terbesar di Papua. (Sumber: Dok. PTFI)
Penulis : Meirna Larasati | Editor : Redaksi Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.TV – Kabupaten Mimika yang terletak di Provinsi Papua Tengah tidak hanya memiliki investasi sosial oleh PT Freeport Indonesia (PTFI).

Di Kabupaten Mimika terdapat kota modern Kuala Kencana, kota tambang Tembagapura yang menyimpan kekayaan mineral tembaga dengan mineral ikutan emas dan perak sebagai salah satu yang terbesar di dunia.

Salah satu suku yang menonjol dengan seni dan budayanya yang khas di Kabupaten Mimika adalah suku Kamoro.

Keberadaan tambang tembaga kelas dunia yang dikelola PT Freeport Indonesia juga membawa pengaruh terhadap dinamika kota Timika yang menjadi nadi perekonomian Kabupaten Mimika.

Berbagai fasilitas infrastruktur bertaraf Internasional dapat ditemukan di Mimika. Selain bandar udara internasional Mozes Kilangin yang dibangun Freeport, terdapat hotel bintang lima Rimba Papua Hotel yang pernah dikelola Sheraton, dan lapangan golf.

Freeport juga membangun stadion olahraga Mimika Sport Complex untuk mendukung perhelatan PON XX di Papua tahun lalu.

Stadion ini merupakan bentuk kontribusi Freeport dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang olahraga.

Stadion dilengkapi dengan fasilitas olahraga indoor untuk basket, bola voli, badminton, serta area outdoor untuk olahraga atletik dan bola.

Untuk mengembangan talenta-talenta unggul Papua di bidang olahraga, Freeport juga mendirikan Papua Football Academy, dan Papua Athletic Center. Peserta program berlatih secara teratur di Mimika Sport Complex (MSC).

Baca Juga: Menelisik Proses Penambangan Hingga Pengolahan Nikel Antam di UBP Nikel Kolaka

Saat ini terdapat sejumlah 30 siswa Papua Football Academy yang tergabung dalam squad U-14. Mereka tinggal di asrama yang berada di dalam komplek MSC.

Sebanyak 30 anak tersebut merupakan tim rekrutmen pertama yang diseleksi dari tiga kota yaitu Mimika, Jayapura, Merauke. 

Rencananya, lokasi seleksi akan ditambah lagi di tahun mendatang, yaitu Nabire, Serui, dan Biak. Selain itu, anggota tim akan ditambah sebanyak 30 anak sehingga jumlah anggota menjadi 60 orang.

Melalui tim ini, diharapkan dapat menjadi pintu bagi anak-anak Papua untuk menjadi pemain profesional.

Wolfgang Pikal, selaku Kepala Pelatih Papua Footbal Academy menjelaskan, anggota tim berlatih enam kali seminggu dari Senin hingga Sabtu. Dalam waktu satu kali sehari berdurasi 1,5 hingga 2 jam.

Di sisi lain, anggota tim juga tetap mengikuti pendidikan formal selama menjalani program PFA. Keberadaan stadion ini membuktikan kontribusi PT Freeport Indonesia untuk ikut membangun kembali kejayaan sepak bola dan atletik dari tanah Papua.

Kontribusi PTFI di Bidang Pendidikan

Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP) adalah salah satu sekolah berpola asrama terbesar di Papua. Dengan menampung masyarakat dari dua suku besar dan lima suku kekerabatan, sekolah ini juga termasuk ke dalam investasi sosial PTFI dalam pengembangan sumber daya manusia.

“Kontribusi dari stakeholders, khususnya PT Freeport Indonesia sangat luar biasa. Bukan hanya soal pendanaan juga, PT Freeport Indonesia memberikan dukungan edukasi lewat program-program yang baik, seperti program Alam Lestari yang memberikan kesempatan kepada siswa kami untuk belajar mencintai alam,” jelas Wakil Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon Bidang Pembinaan Sekolah Asrama Oktavanus Victor Rori.

Dalam membangun pendidikan di tanah Papua, sekolah ini memiliki visi menjadi institusi unggul di bidang pendidikan, dengan mengintegrasikan beberapa nilai.

Nilai-nilai yang diyakini dapat mempengaruhi dan sangat membantu proses pendidikan yaitu nilai kebenaran, kebajikan, serta iman.

Misi utama sekolah ini adalah bagaimana mencerdaskan dan menyejahterahkan anak-anak Amungme dan Kamoro serta lima suku kekerabatan lainnya yang tinggal di sekitar areal operasi tambang PT Freeport Indonesia.

Karena berbasis asrama, tentu sekolah ini juga memiliki fasilitas seperti kamar hingga kebutuhan pangan yang sehat.

Di sekolah ini, para murid dibiasakan untuk berbaris one line hand back sebagai simbol ketertiban dan disiplin.

Kepala Sekolah Asrama Taruna Papua Johana M.M Tnunay memaparkan, kurikulum yang digunakan di sekolah berbasis kehidupan kontekstual Papua. 

Hingga saat ini, Taruna Papua masih menerapkan kurikulum Merdeka Belajar dengan metode revolusi belajar.

Jadi, siswa tidak hanya berproses di dalam kelas, tetapi juga berproses di luar kelas dengan 60 persen presentasi.

Terdapat juga program ekstra kurikuler yang memiliki 37 cabang dan program unggulan teach case dari pembelajaran guru langsung di Oxford, mengingat second language Papua adalah bahasa Inggris.

Demi membentuk siswa berinovasi kreatif, sekolah telah mempersiapkan anak berbahasa Inggris sejak kelas 3 SD. Ada juga pelajaran IT yang menggunakan komputer untuk SD dan laptop untuk SMP. 

Sekolah Asrama Taruna Papua memiliki fasilitas lab bahasa, studio, laboratorium, hingga edukasi mengenai satwa yang dilindungi. 

Tidak kalah penting, sekolah asrama Taruna Papua ini sangat mendukung bakat dan keterampilan para murid sehingga mereka mampu menggali potensi diri untuk masa depan yang lebih baik.

Andrianus Beanal (Andre), salah satu siswa teladan sekaligus berprestasi di Taruna Papua, menceritakan pengalamannya bersekolah di SATP.

Andre terpilih mengikuti ajang pemilihan model dan bisa lolos ke Jakarta dan mendapatkan juara harapan 1 berkat dukungan sekolah.

Selain kaya akan sumber daya mineral, Tanah Papua juga kaya dengan budayanya. Terdapat lebih dari 250 suku di Papua dengan bahasa yang berbeda-beda.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x