Kompas TV regional gaya hidup

Pentingnya Melatih Anak Menjadi Si Pemberani

Kompas.tv - 9 Desember 2022, 15:00 WIB
pentingnya-melatih-anak-menjadi-si-pemberani
Anak yang takut harus mendapat didikan yang tepat agar mereka jadi sosok yang pemberani. (Sumber: Freepik/Rawpixel)
Penulis : Ristiana D Putri | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Orangtua harus mengetahui bahwa anak bisa saja merasa malu atau takut ketika dihadapkan pada situasi yang sifatnya baru bagi mereka. Tentu, keadaan ini sangatlah lumrah dan wajar terjadi, terlebih anak memang sedang dalam proses berkembang.

Akan tetapi, agar perasaan malu atau takut ini tidak mengganggu kehidupan dan tumbuh kembangnya, orangtua perlu membantu menumbuhkan keberaniannya.

Sifat pemberani ini juga yang direpresentasikan dalam karya sastra anak pada siniar Dongeng Pilihan Orangtua bertajuk “Cerita Bani Si Pemberani” yang dapat diakses melalui tautan berikut dik.si/DopingBani.

Dari dongeng tersebut, kita dapat mengetahui tokoh Bani, Si Ayam, yang memiliki keberanian dan percaya diri sehingga mampu menghadapi pelbagai masalah yang dihadapinya. Akan tetapi, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan dan pendidikan untuk melatih anak memiliki mental dan sikap yang berani.

Melansir dari Advanced Psychology, berikut adalah empat langkah yang dapat dilakukan orangtua agar anak dapat menjadi lebih berani dan percaya diri.

Berhenti Membanding-bandingkan

Tidak sedikit anak yang kurang percaya diri dan malu-malu bila di depan umum karena kerap dibanding-bandingkan orangtua. Mungkin orangtua melakukan tindakan tersebut sebagai bentuk motivasi.

Motivasi memang dibutuhkan untuk menumbuhkan mentalitas pemberani dan sifat percaya diri, namun bila terus dibanding-bandingkan dan melewati batas, bukan malah terjadi yang sebaliknya. Anak menjadi mempertanyakan dirinya dan terus merasa kurang karena tidak mendapatkan dukungan yang seharusnya.

Baca Juga: Memahami Potensi Generasi Muda dalam Menghasilkan Karya

Oleh sebab itu, anak perlu diberi tahu bahwa tidak ada manusia yang hidup dan terlahir sempurna. Bila pun anak melihat ada anak atau seseorang yang mencapai kesuksesan, seperti menjuarai ajang olahraga, orangtua perlu menjelaskan bahwa menjadi juara tersebut adalah hasil dari proses.

Dukung Anak Menceritakan Sesuatu yang Membuatnya Malu



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x