Kompas TV olahraga sapa qatar

Komentari Kematian Pekerja Imigran di Markas Tim Arab Saudi, Ketua Piala Dunia Qatar Dihujat

Kompas.tv - 9 Desember 2022, 11:13 WIB
komentari-kematian-pekerja-imigran-di-markas-tim-arab-saudi-ketua-piala-dunia-qatar-dihujat
Stadion Lusail, Doha, Qatar. Pernyataan ketua Piala Dunia Qatar atas kematian pekerja imigran di markas tim Arab Saudi membuatnya dihujat. (Sumber: AP Photo/Hussein Sayed)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Iman Firdaus

DOHA, KOMPAS.TV - Ketua Piala Dunia Qatar, Nasser Al-Khater,  dihujat setelah kematian pekerja imigran di markas tim Arab Saudi.

Ucapan Al-Khater yang menegaskan bahwa kematian merupakan bagian yang alami dari hidup saat menanggapi insiden tersebut, memantik kemarahan publik.

Seorang pekerja imigran asal Filipina dilaporkan tewas di markas tim Arab Saudi saat pegelaran Piala Dunia 2022.

Pada Kamis (9/12/2022), FIFA pun mengonfirmasikan tragedi kematian dari pekerja imigran tersebut.

Baca Juga: Rangking FIFA Tim 8 Besar Piala Dunia: Brasil-Argentina Teratas, Maroko Paling Buncit

Namun, pernyataan Al-Khater dalam menanggapi kematian tersebut malah menimbulkan kemarahan dan hujatan.

“Kita berada di tengah Piala Dunia, dan memiliki Piala Dunia yang sukses dan ini sesuatu yang saya ingin bicarakan saat ini,” katanya dikutip dari Daily Record.

“Saya pikir kematian adalah bagian yang alami dari hidup, apakah itu saat bekerja atau saat Anda tidur. Tentu saja, pekerja tewas, kami akan berbelasungkawa dengan keluarganya. Namun, saya pikir sangat aneh jika Anda fokus pada hal ini sebagai pertanyaan pertama,” tambah Al-Khater.

Pernyataan Al-Khater itu menimbulkan kemarahan di seluruh dunia, dengan banyak orang yang geram atas kesembronoan dan kurangnya simpati yang ditunjukkan Al-Khater.

Apalagi, mengingat kontroversi yang menyelimuti Piala Dunia Qatar, terkait jumlah korban tewas dari banyak pekerja imigran saat persiapan turnamen pada sedekade terakhir.

Laporan di seluruh dunia menemukan bahwa 6.500 pekerja imigran telah tewas di Qatar sejak ditunjuk jadi tuan rumah Piala Dunia pada 2010, meski hal itu dibantah oleh pihak Qatar.

Baca Juga: Jadwal Perempat Final Piala Dunia 2022: Duel Kroasia vs Brasil, Dilanjut Tarung Messi cs vs Van Dijk

Salah satu yang menghujat pernyataan Al-Khater adalah Peneliti Hak Asasi Buruh Migran Amnesty Internasional, Ella Knight.

“Sayangnya, tuan Al-Khater salah saat mengatakan bahwa semua kematian akan diselidiki. Itu tidak benar,” tutur Knight.

“Kami dan yang lain telah meminta otoritas Qatar melakukan penyelidikan selama bertahun-tahun, tapi tak ada hasil. Malah mereka terus saja dengan mudah menuliskan banyaknya angka kematian sebagai sebab alami, meski adanya risiko kesehatan yang jelas terkait bekerja di temperatur ekstrem,” tambahnya.

Knight pun menegaskan keluarga korban pantas mendapatkan jawaban atas kehilangan mereka.



Sumber : Daily Record

BERITA LAINNYA



Close Ads x