Kompas TV internasional kompas dunia

Pembocor Berkas Rahasia Intelijen AS Edward Snowden Resmi Jadi Warga Negara Rusia

Kompas.tv - 3 Desember 2022, 14:10 WIB
pembocor-berkas-rahasia-intelijen-as-edward-snowden-resmi-jadi-warga-negara-rusia
Pembocor berkas sangat rahasia intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, dilaporkan telah resmi menjadi warga negara Rusia. (Sumber: NPR)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Edy A. Putra

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pembocor berkas sangat rahasia intelijen Amerika Serikat (AS), Edward Snowden, dilaporkan telah resmi menjadi warga negara Rusia.

Pembangkang Washington itu dilaporkan menjalani sumpah kewarganegaraan dan menerima paspor Rusia pada Kamis (1/12/2022).

Associated Press melaporkan, menurut berita media-media Rusia, Jumat (2/12), pengacara Snowden, Anatoly Kucherena, mengonfirmasi upacara tersebut.

Snowden pun resmi menjadi warga negara Rusia sekitar tiga bulan usai Presiden Vladimir Putin bersedia memberinya status kewarganegaraan.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah Snowden sekaligus melepaskan kewarganegaraan AS yang dimilikinya. Washington sendiri mencabut paspornya pada 2013 silam.

Baca Juga: Putin Beri Kewarganegaraan Rusia bagi Edward Snowden, Pembocor Rahasia Pemerintah AS

Pencabutan paspor itu membuat eks kontraktor Badan Keamanan Nasional AS (NSA) itu terdampar di Moskow selama berpekan-pekan. Sebelumnya, Snowden berangkat dari Hong Kong dan hendak menuju Ekuador.

Washington sendiri mengaku mengetahui laporan bahwa Snowden telah resmi menjadi warga negara Rusia.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, menyebut pemerintahan Biden tidak akan terkejut jika laporan itu benar.

"Mr. Snowden telah lama menunjukkan keberpihakannya ke Rusia. Langkah ini hanyalah formalitas untuk itu," kata Price.

Snowden dimusuhi AS usai membocorkan dokumen-dokumen NSA yang terkirim melalui infrastruktur seluler dan internet AS. Ia juga membocorkan anggaran intelijen AS dan cakupan pengintaian intelijen AS di luar negeri.

Snowden mengatakan ia membocorkan dokumen rahasia tersebut karena meyakini bahwa komunitas intelijen AS telah bertindak terlalu jauh dan melanggar kebebasan sipil.

Baca Juga: PM Finlandia Akui Dukungan AS Penting untuk Melawan Invasi Rusia ke Ukraina: Eropa Tak Cukup Kuat



Sumber : Associated Press

BERITA LAINNYA



Close Ads x