Kompas TV entertainment seni budaya

Cerita Perajin Blangkon Langganan Keluarga Jokowi, Dipercaya Sejak Pernikahan Gibran hingga Kaesang

Kompas.tv - 2 Desember 2022, 12:51 WIB
cerita-perajin-blangkon-langganan-keluarga-jokowi-dipercaya-sejak-pernikahan-gibran-hingga-kaesang
Blangkon buatan workshop Rumah Sepatu Winna. Sampai saat ini masih menjadi langganan Keluarga Presiden Jokowi. (Sumber: Dok.Rumah Sepatu Winna)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Desy Afrianti

SOLO, KOMPAS.TV – Pemilik usaha Rumah Sepatu Winna, Miasih mengungkapkan telah menjadi langganan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggarap pesanan blangkon, termasuk untuk acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono pada pekan depan.  

Workshop yang beralamat di Kelurahan Gilingan, Banjarsari, Surakarta ini mengerjakan 10 blangkon untuk prosesi pernikahan Kaesang-Erina, delapan blangkon untuk dewasa dan dua sisanya untuk anak.

"Ada 10 blangkon untuk keluarga," kata Miasih, dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (1/12/2022).


 

Blangkon tersebut akan digunakan bukan untuk pengantin dan keluarga inti, melainkan saudara Presiden Jokowi. Salah satunya adik ipar Jokowi, Anwar Usman.

Lebih lanjut, Miasih menuturkan, dari mulai pernikahan anak pertama Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, sampai bungsu Kaesang Pangarep keluarga Presiden Jokowi selalu mempercayakan pembuatan blangkon ke dirinya.

"Dari dulu pakainya saya. Dari Chili Kebaya ke kita," ucapnya.

Baca Juga: Pernikahan Kaesang-Erina Gudono: 28 Ekor Kuda Disiapkan untuk Tarik 12 Kereta Kencana

Sempat saat pernikahan Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda, Gibran memakai blangkon buatan pengrajin lain. Namun, justru tidak nyaman dipakai sehingga ia diminta untuk memperbaiki.

"Kalau yang saya lihat dulu waktu Mas Gibran itu bukan bikinan saya. Besoknya mau buat akad dibawa ke sini semua. Ini tidak nyaman tidak bisa dipakai. Padahal itu udah malam," ungkapnya.

Selain masalah kenyamanan, bentuknya yang proporsional menjadi sulit tergantikan.

"Kalau dipakai nyaman. Memang kalau yang dipermak itu kalau dipakai di atas tidak bisa masuk ke dalam. Cuma nemplek aja. Cuma nangkring aja. Kurang trep," ucapnya.

Adapun dari kesepuluh blangkon yang dibuatnya dominan warna sogan dengan motif batik klasik. Gaya yang dipakai merupakan gaya Prebawan Surakarta.

Pesanan di perhelatan kali ini memang tidak sebanyak sebelumnya. "Paling banyak waktu Mas Gibran mulai dari siraman slopnya bikin. Jadi lumayan banyak. Lalu yang Kahiyang enggak banyak cuma keluarga inti aja. Sampai Jan Ethes juga bikin," ujarnya.

Di perhelatan kali ini meskipun hanya blangkon dari saudara Presiden Jokowi ia tetap merasa bangga.

"Ya senang puji gusti masih kecipratan rejeki walaupun cuma blangkon," tuturnya.



Sumber : Kompas TV/Tribunsolo.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x