Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Penyanyi Ukraina Dipenjara 3 Tahun di Rusia, Akibat Postingan Anti-Perang di Media Sosial

Kompas.tv - 1 Desember 2022, 16:23 WIB
penyanyi-ukraina-dipenjara-3-tahun-di-rusia-akibat-postingan-anti-perang-di-media-sosial
Penyanyi Ukraina, Igor Levchenko dipenjara 3 tahun karena unggahan anti-perang Rusia di media sosial. (Sumber: The Moscow Times)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang penyanyi Ukraina Igor Levchenko dipenjara selama tiga tahun di Rusia akibat unggahan anti-perang di Rusia di Instagram.

Pengadilan di luar kota Moskow memenjarakan Igor Levchenko dengan tuduhan membuat unggahan yang menghasut kebencian terhadap militer Rusia di Instagram.

Levchenko disebut membuat unggahan yang dianggap bermasalah itu di Instagram pada awal invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Dikutip dari media berbahasa Rusia, Mediazona, Rabu (30/11/2022), penyelidik mengungkapkan unggahan video Levchenko yang dianggap berisi tanda-tanda hasutan kebencian dan permusuhan terhadap prajurit Rusia.

Baca Juga: Ukraina Desak NATO, Minta Lebih Banyak Senjata untuk Bekal Musim Dingin dan Hadapi Rusia

Unggahan itu disebut diiringi dengan ancaman kekerasan dan pembunuhan terhadap mereka.

Levchenko mengaku bersalah dan menyampaikan permohonan maaf yang direkam di tahanan.

The Moscow Times mengutip pernyataan Levchenko mengenai video yang kini sudah dihapus itu bahwa, dirinya "membuat pernyataan itu saat tengah berada dalam keadaan mabuk alkohol yang parah.” 

Pengadilan kota Krasnogorsk memutuskan Levchenko bersalah dan menjatuhkan hukuman tiga tahun penjara.

Pengadilan Moskow menguatkan putusan tersebut setelah banding.

Baca Juga: Pentagon: Rusia Tembakkan Rudal Nuklir Tanpa Hulu Ledak ke Ukraina

Kedua putusan tersebut dibuat pada musim panas.

Levhencko yang lahir di Donetsk, telah menampilkan sebuah lagu berbahasa Inggris mengenai anti-perang sebelum ia ditahan pada Maret.

Pemerintah Rusia melancarkan tindakan keras terhadap sentimen anti-perang ketika negara itu mengirim pasukan ke Ukraina.

Dilaporkan ada lebih dari 16.000 orang ditahan karena pernyataan dan protes anti-perang dan lusinan kasus kriminalitas dibuka.



Sumber : The Moscow Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x