Kompas TV nasional politik

Pengamat Militer Ungkap Tiga Sosok Perwira Bintang Tiga yang Dianggap Kandidat Kuat Calon KSAL

Kompas.tv - 30 November 2022, 16:53 WIB
pengamat-militer-ungkap-tiga-sosok-perwira-bintang-tiga-yang-dianggap-kandidat-kuat-calon-ksal
Laksamana TNI Yudo Margono saat dilantik menjadi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara Jakarta, Rabu (20/5/2020). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Purwanto

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Pengajuan Laksamana TNI Yudo Margono sebagai calon Panglima TNI pengganti Jenderal TNI Andika Perkasa ke DPR oleh Presiden Joko Widodo memunculkan pertanyaan tentang siapa nama-nama kandidat Kepala Staf Angkatan Laut. 

Sebelumnya dikabarkan, Presiden Joko Widodo telah menyampaikan surat presiden tentang pergantian Panglima TNI. Laksamana Yudo yang diajukan untuk menggantikan Jenderal TNI Andika Perkasa yang akan pensiun pada 21 Desember 2022.

Politikus DPR semula mengungkapkan rencana menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI pada Laksamana Yudo. Semula mereka menyebut agendanya pekan ini. Namun kemudian dibatalkan karena ternyata Badan Musyawarah DPR baru akan membahas dalam rapat pekan depan.  

Baca Juga: Batal Pekan Ini, DPR Gelar Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Panglima TNI Yudo Margono Pekan Depan

Pengamat militer dan pertahanan dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi mengungkap sosok jenderal bintang tiga terkuat yang layak menjadi KSAL. 

"Kalau dari sisi usia, menurut saya ada tiga pejabat bintang tiga yang layak untuk menjadi kandidat KSAL," kata Khairul Fahmi kepada Kompas TV, Rabu (30/11/2022). 

"Pertama Panglima Komando Armada RI Laksdya Heru Kusmanto,  Komandan Kodiklatal Letjen Marinir Soehartono dan Pangkogabwilhan I Laksdya Muhammad Ali. Ketiganya, memiliki masa aktif cukup panjang, yaitu hingga 2024 dan 2025."  

Khairul menganggap penting masa aktif dipertimbangkan untuk memberikan ruang dan waktu yang lebih longgar bagi pejabat KSAL dalam menjalankan agenda-agenda pembinaan kemampuan dan kekuatan TNI AL ke depan.

"Penggantian KSAL itu sepenuhnya mekanisme internal TNI melalui dan hak prerogatif Presiden. Jadi Presiden akan memilih dari setidaknya tiga nama yang dinilai layak."

"Nah, selama ini lazimnya KSAL diisi dari korps pelaut. Memang belakangan ada harapan bahwa perlu ada kesetaraan kesempatan untuk korps-korps yang lain. Tapi menurut saya itu masih sulit untuk direalisasikan," ujarnya. 

Selainjutnya, Khairul berbicara ihwal situasi pertahanan laut di Indonesia yang akan menghadapi banyak tantangan. 

"Pertahanan laut kita masih menghadapi tantangan. Antara lain soal keterbatasan dan usia alutsista, potensi gangguan keamanan dan  kejahatan transnasional yang harus diatasi sebagai dampak dari luasnya perairan dan banyaknya pulau dalam wilayah kedaulatan."

"Sebagai pembina kekuatan dan kemampuan, fokus KSAL, ya mestinya berkaitan dengan upaya memelihara dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas, baik dari sisi SDM, sarana-prasarana, maupun dari sisi kesiapsiagaan tempur dari alutsista yang dimiliki," ujarnya. 

Sebagai informasi, kini terdapat sembilan perwira tinggi bintang tiga di matra TNI Angkatan Laut. 

Mereka adalah Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, Pangkoarmada RI Laksamana Madya TNI Herru Kusmanto, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat.

Baca Juga: Laksamana Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI, Jokowi: Pergantian Sesuai Rotasi Matra

Selanjutnya Komandan Kodiklatal Letjen TNI (Mar) Suhartono, Irjen TNI Letjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Muhammad Ali, Kepala Bakamla Laksamana Madya TNI Aan Kurnia, Sekjen Wantannas Laksamana Madya TNI Harjo Susmoro, dan Rektor Unhan Laksamana Madya TNI Amarulla Octavian. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x