Kompas TV internasional kompas dunia

Polusi Udara Sebabkan Kematian Dini 238.000 Orang Eropa Tahun 2020

Kompas.tv - 24 November 2022, 11:04 WIB
polusi-udara-sebabkan-kematian-dini-238-000-orang-eropa-tahun-2020
Ilustrasi polusi udara. Polusi udara partikel halus menyebabkan 238.000 kematian dini di Uni Eropa pada tahun 2020, kata pengawas lingkungan Uni Eropa hari Kamis, (24/11/2022), sedikit meningkat dari tahun 2019. (Sumber: ADB/Ariel Javellana via UN News)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

COPENHAGEN, KOMPAS.TV – Polusi udara partikel halus telah menyebabkan 238.000 kematian dini di Uni Eropa pada tahun 2020, kata pengawas lingkungan Uni Eropa hari Kamis, (24/11/2022), sedikit meningkat dari tahun 2019.

Seperti laporan Straits Times, Kamis, (24/11/2022), di seluruh Uni Eropa yang beranggota 27 negara tahun itu, "paparan konsentrasi partikel halus di atas tingkat pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2021, mengakibatkan 238.000 kematian dini", Badan Lingkungan Eropa (EEA) mengatakan dalam sebuah laporan terbaru.

Itu sedikit lebih banyak daripada yang tercatat pada 2019 di Uni Eropa, meskipun terjadi penurunan emisi akibat pembatasan Covid-19.

Materi partikulat halus, atau PM2.5, adalah istilah untuk partikel halus yang biasanya merupakan produk sampingan dari knalpot mobil atau pembangkit listrik tenaga batu bara.

Ukurannya yang kecil memungkinkan benda tersebut  melakukan perjalanan jauh ke dalam saluran pernapasan, memperburuk risiko bronkitis, asma, dan penyakit paru-paru.

Juga pada tahun 2020, paparan nitrogen dioksida (NO2) tercatat di atas ambang batas yang direkomendasikan WHO menyebabkan 49.000 kematian dini di UE, kata EEA.

Paparan akut terhadap ozon (O3) menyebabkan 24.000 orang meninggal lebih awal.

Baca Juga: Setelah Inggris dan Rusia, 19 Negara Uni Eropa Berpotensi Menyusul Masuk ke Jurang Resesi

Pandemi Covid-19 menyebabkan kematian beberapa orang yang sudah hidup dengan penyakit yang berhubungan dengan polusi udara. (Sumber: Straits Times via AFP)

“Saat membandingkan tahun 2020 dengan 2019, jumlah kematian dini yang disebabkan polusi udara meningkat untuk PM2.5 tetapi menurun untuk NO2 dan O3,” kata agensi tersebut.

“Untuk PM 2.5, penurunan konsentrasi diimbangi dengan peningkatan kematian akibat pandemi.” tambah EEA

Pandemi Covid-19 menyebabkan kematian beberapa orang yang sudah hidup dengan penyakit yang berhubungan dengan polusi udara.

Uni Eropa ingin memangkas kematian dini terkait polusi partikel halus sebesar 55 persen pada tahun 2030 dibandingkan dengan tingkat tahun 2005.

Secara keseluruhan, tingkat untuk negara-negara Uni Eropa pada tahun 2020 adalah 45 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2005, kata badan tersebut.

“Jika tingkat penurunan ini dipertahankan, Uni Eropa akan mencapai target rencana aksi nol polusi yang disebutkan di atas sebelum tahun 2030,” katanya.

Menurut WHO, polusi udara menyebabkan tujuh juta kematian dini per tahun di seluruh dunia, setara dengan merokok atau pola makan yang buruk.



Sumber : Kompas TV/Straits Times

BERITA LAINNYA



Close Ads x