Kompas TV nasional sapa indonesia

Pakar Psikologi Forensik Yakin Ada Unsur Pembunuhan di Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres

Kompas.tv - 22 November 2022, 20:29 WIB
pakar-psikologi-forensik-yakin-ada-unsur-pembunuhan-di-kasus-satu-keluarga-tewas-di-kalideres
Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel saat berbincang di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Selasa (22/11/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penyebab kematian satu keluarga di Kalideres semakin mengerucut, setelah kepolisian mendapat keterangan saksi yang melihat salah satu korban sudah meninggal pada Mei 2022. 

Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menilai keterangan ini dapat mengarahkan penyidik terkait penyebab kematian satu keluarga di dalam rumah perumahan Citra Garden 1 Extension Kalideres, Jakarta Barat.

Menurut Reza penyebab kematian mengerucut dua dugaan, yakni pembunuhan dan bunuh diri. Dugaan pembunuhan ini bisa dikaitkan dengan peran pihak lain yang ada dalam rumah tersebut untuk tidak memberikan akses untuk hidup terhadap korban lain. 

"Orang lain yang dilibatkan dalam proses menghilangkan nyawa tetap dikategorikan pembunuhan," ujar Reza di program Sapa Indonesia Malam, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga: Saksi Mata Tahu Pemilik Rumah di Kalideres Sudah Jadi Mayat Sejak Mei, tapi Diminta Jangan Lapor

Lebih lanjut Reza menilai dalam mengungkap pembunuhan ini diperlukan ahli autopsi psikologi. Hal ini untuk mengetahui kondisi berpikir, perasaan dan prilaku empat korban sebelum meninggal dunia. 

Terlebih anak korban mengaku sempat menyatakan kepada saksi bahwa sang ibu masih hidup meski sudah dalam keadaan meninggal dan mengeluarkan bau busuk. 

"Informasi yang digali bisa dari orang-orang sekitar, catatan harian, rekening bank, catatan medis bila ada semua informasi ini dikumpulkan untuk menemukan benang merah terkait kasus," ujar Reza.

Sebelumnya kepolisian menemukan fakta baru dari kasus satu keluarga tewas di Kalideres yakni Reni Margareta (68) sudah meninggal sekitar bulan Mei 2022.

Baca Juga: Polisi Ungkap Percakapan di 2 Ponsel Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Banyak Kata-Kata Emosi

Fakta ini diketahui dari pendalaman dua ponsel milik keluarga dan ditemukan adanya komunikasi dengan pegawai koperasi simpan pinjam.

Pada Mei 2022, saksi ingin bertemu dengan Reni Margareta yang namanya tertulis sebagai pemilik rumah. 
Namun, saat itu mereka ditemui oleh anak Reni Margareta bernama Dian. Dian mengatakan jika ibunya sedang tidur di kamar.

Pegawai koperasi simpan pinjam ini mendatangi rumah korban terkait proses pegadaian sertifikat rumah.

Saat diajak ke kamar, saksi melihat Reni Margareta sudah meninggal dunia, namun Dian mengaku ibunya masih hidup dan tetap diberi asupan. 

Baca Juga: Diungkap Polisi, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Ternyata Punya Anak Selain Dian

"Saat pegawai koperasi di dalam kamar menyampaikan bahwa ibunya sudah jadi mayat, Dian jawab ibu saya masih hidup, tiap hari saya berikan minum susu, sambil disisir dan rambutnya rontok semua," ujar Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi, Senin (21/11/2022).


 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x