Kompas TV nasional peristiwa

Bjorka Klaim Bocorkan Data PeduliLindungi, Pakar Digital Forensik Ragukan Data yang Dijual Valid

Kompas.tv - 19 November 2022, 04:45 WIB
bjorka-klaim-bocorkan-data-pedulilindungi-pakar-digital-forensik-ragukan-data-yang-dijual-valid
Pakar Digital Forensik Ruby Alamsyah di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Jumat (18/11/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Akun bernama Bjorka mengeklaim telah meretas data pengguna PeduliLindungi. Sebanyak 3,2 miliar data yang diretas dijual di situs breached.to. 

Bukan sekali Bjorka mengeklaim meretas data pribadi masyarakat dari aplikasi ataupun situs pemerintah. Sebelum mengeklaim telah meretas data pengguna PeduliLindungi, Bjorka mengumumkan telah mendapatkan data dari aplikasi MyPertamina. 

Pakar digital forensik Ruby Alamsyah meragukan data-data yang diklaim Bjorka.

Ruby menjelaskan, berdasarkan pengamatannya sejak 2019, dari kasus kebocoran data di situs jual beli online, pola yang dilakukan pelaku sangat tertata.

Baca Juga: Bjorka Retas 44 Juta Data MyPertamina, UU Perlindungan Data Pribadi dan Satgasus untuk Apa?

Salah satunya, seluruh data mudah diverifikasi karena sampel data yang diberikan pelaku sangat banyak.

Namun, berbeda dengan data yang dijual Bjorka.

Sampel Bjorka disebut tidak terlalu banyak dan hanya menyasar pada figur publik tertentu. Secara asumsi, sebutnya, bisa saja data tersebut berasal dari sembarang sumber.

Tak hanya itu, data yang dijual Bjorka juga disebut tidak ada di tempat lain dan tidak ada yang mengekspos. 

Padahal, menurut Ruby, salah satu ciri khas data bocor adalah harga jualnya yang dipatok mahal pada awalnya, namun beberapa bulan kemudian akan turun karena dijual oleh pihak ketiga, hingga akhirnya data dipublikasikan secara gratis.

Baca Juga: Pemuda Madiun Jual Kanal Telegram “Bjorkanism”, Kenapa Hacker Bjorka Mau Beli?

"Data yang dijual Bjorka ini tidak pernah muncul, dan tidak terekspos," ujar Ruby di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Jumat (18/11/2022).

Lebih lanjut Ruby menilai, sampai saat ini, data yang dijual Bjorka tidak bisa dikonfirmasi kepastian, keakuratan, dan kebenarannya, serta tidak bisa diverifikasi.  

Namun, tekannya, perlu menjadi perhatian juga, data yang dijual pihak lain selain Bjorka sudah sangat banyak dan besar. 

Contohnya yakni kebocoran 279 juta data BPJS Kesehatan pada 2021. Data tersebut terverifikasi dan dapat dibuktikan. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x