Kompas TV nasional hukum

Sandiwara Pria di Bogor Rekayasa Mati demi Hindari Debt Collector, Beli Peti Mati dan Sewa Ambulans

Kompas.tv - 17 November 2022, 11:34 WIB
sandiwara-pria-di-bogor-rekayasa-mati-demi-hindari-debt-collector-beli-peti-mati-dan-sewa-ambulans
Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin saat ditemui usai melakukan pemeriksaan saksi-saksi atas kasus pria berinisial US (40) yang hidup kembali usai dinyatakan meninggal dunia di Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (15/11/2022). (Sumber: KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Desy Afrianti

BOGOR, KOMPAS.TV - Kabar menghebohkan seorang pria di Bogor, Jawa Barat, bisa hidup lagi setelah dinyatakan meninggal dunia ternyata hanyalah sandiwara atau rekayasa.

Faktanya, pria berinisial US yang berusia 40 tahun itu sama sekali tidak pernah dinyatakan meninggal dunia oleh rumah sakit manapun.

Baca Juga: Nyanyian Sopir Ambulans Bongkar Rekayasa Kematian Pria di Bogor yang Viral Bisa Hidup Lagi

Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengungkapkan bahwa peristiwa US bisa hidup lagi hanyalah akal-akalan yang dilakukan pelaku bekerja sama dengan istrinya berinisial Y.

Iman mengatakan hal itu setelah polisi melakukan penyelidikan, dan hasilnya diketahui bahwa mereka merekayasa kematian US demi menghindari kejaran debt collector yang menagih utang.

"Ada fakta dari pembicaraan dengan sopir ambulans yang membawa mereka dari Jakarta, bahwa istrinya berkeluh-kesah dihadapkan oleh utang yang melilit keluarganya," kata Iman Imanuddin dikutip dari Kompas.com, Rabu (17/11/2022).


Sementara itu, Kapolsek Rancabungur AKP Tatang Hidayat membeberkan kronologi pasangan suami istri menjalankan skenario sandiwara mengenai kematian US tersebut.

Baca Juga: Mantan Ketua RT Ungkap Perilaku Keluarga Kalideres, Tak Urus Orang Tua Sakit Sampai Meninggal

Berawal ketika US dan istrinya Y saat itu berada di Jakarta Selatan. Mereka kemudian membeli peti mati dan menyewa mobil ambulans untuk menjemput mereka.

Sesampainya di lokasi penjemputan, kata Tatang, pelaku US sempat beralasan kepada sopir ambulans, bahwa peti mati yang sudah disiapkannya itu untuk saudaranya yang telah meninggal.

"Dia membeli peti mati kosong di Jakarta Selatan, dengan alasan ada saudara yang meninggal di Rancabungur. Jadi bukan dari rumah sakit, dia beli peti kosong," ujar Tatang.

Setelah itu, mereka berangkat dari kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan menuju Perumahan Ambar Telaga Residence 2, Rancabungur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Penjelasan Medis Pria yang Hidup Lagi saat dalam Peti Mati, Pihak RSUD Bogor Turut Buka Suara

Di tengah perjalanan, Tatang menuturkan, mereka sempat berhenti di rest area Cibubur untuk beristirahat.

Saat akan melanjutkan perjalanan, sopir ambulans ketika itu hanya melihat Y. Sementara US tidak diketahui.



Sumber : Kompas.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.