Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi 394,6 Miliar Dolar AS

Kompas.tv - 16 November 2022, 06:54 WIB
utang-luar-negeri-indonesia-turun-jadi-394-6-miliar-dolar-as
Ilustrasi utang luar negeri Indonesia. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2022 (Juli-September) kembali menurun. Posisi ULN Indonesia pada akhir triwulan III 2022 tercatat sebesar 394,6 miliar dolar AS. Atau sekitar Rp6.116 triliun (asumsi kurs Ro15.500).

Jumlah itu turun dibandingkan dengan posisi ULN pada triwulan II 2022 (April-Juni) sebesar 403,6 miliar dolar AS.

Sedangkan secara tahunan, posisi ULN triwulan III 2022 turun 7 persen dari periode yang sama di 2021. Lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan II 2022 yang turun sebesar 2,9 persen jika dibanding periode yang sama di 2021. 

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh penurunan ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta. 

Ia mengungkap, ULN Pemerintah pada triwulan III 2022 sebesar 182,3 miliar dolar AS, lebih rendah dari posisi ULN pada triwulan II 2022 yang sebesar 187,3 miliar dolar AS. 

Baca Juga: Bangladesh Resmi Jadi Pasien IMF, Punya Utang Rp70 T untuk Perbaiki Ekonomi

Secara tahunan, ULN pemerintah turun 11,3 persen (yoy), lebih dalam dibandingkan dengan penurunan pada triwulan sebelumnya yang sebesar 8,6 persen. 

"Penurunan posisi ULN pemerintah tersebut disebabkan oleh perpindahan investasi pada Surat Berharga Negara (SBN) domestik ke instrumen lain, sehingga mengurangi porsi kepemilikan investor nonresiden pada SBN," kata Erwin dalam siaran persnya, Selasa (15/11/2022). 

"Pelunasan atas beberapa pinjaman program dan proyek yang jatuh tempo juga turut mendukung penurunan ULN pemerintah pada periode laporan," tambahnya.

ULN pemerintah di triwulan III 2022 antara lain digunakan untuk sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial (24,6 persen dari total ULN Pemerintah), sektor jasa pendidikan (16,6 persen), sektor administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial wajib (15,2 persen), sektor konstruksi (14,2 persen), serta sektor jasa keuangan dan asuransi (11,6 persen). 

"Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali mengingat hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN Pemerintah," ujar Erwin. 

Baca Juga: Paylater Bikin Ngutang Semakin Gampang, tapi Ingat Semuanya Tetap Masuk BI Checking

ULN swasta juga melanjutkan tren penurunan. Posisi ULN swasta pada triwulan III 2022 tercatat sebesar 204,1 miliar dolar AS, lebih rendah dibandingkan dengan posisi triwulan sebelumnya sebesar 207,7 miliar dolar AS.

ULN swasta turun karena turunnya utang lembaga keuangan (financial corporations) dan perusahaan bukan lembaga keuangan (nonfinancial corporations) masing-masing sebesar 4,5 persen (yoy) dan 2,1 persen (yoy), antara lain disebabkan oleh pembayaran neto surat utang. 

Berdasarkan sektornya, ULN swasta terbesar bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi; sektor pertambangan dan penggalian; sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas, dan udara dingin; serta sektor industri pengolahan dengan pangsa mencapai 77,8 persen dari total ULN swasta.

 ULN swasta tetap didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 75,7 persen terhadap total ULN swasta. 

Baca Juga: Simak Tips Bijak Gunakan Kartu Kredit Agar Tak Terlilit Utang Berkepanjangan

"ULN Indonesia pada triwulan III 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang tetap terjaga di kisaran 30,1 persen menurun dibandingkan dengan rasio pada triwulan sebelumnya sebesar 31,8 persen," tutur Erwin. 

Ia menambahkan, secara keseluruhan struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 87,4 persen dari total ULN.



Sumber :

BERITA LAINNYA



Close Ads x