Kompas TV nasional agama

Kasus Kematian Keluarga di Kalideres karena Dugaan Kelaparan dan Pentingnya Kesalehan Sosial

Kompas.tv - 12 November 2022, 11:41 WIB
kasus-kematian-keluarga-di-kalideres-karena-dugaan-kelaparan-dan-pentingnya-kesalehan-sosial
Satu keluarga ditemukan meninggal di Perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022) malam. Pada Jumat (11/11/2022) polisi menyebut jenazah diduga meninggal karena kelaparan. (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus penemuan jenazah satu keluarga di perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, menjadi perbincangan publik. Berdasarkan hasil autopsi awal, kepolisian menyebut tidak ditemukan adanya sisa makanan di dalam lambung keempat jenazah.

Hal itu menimbulkan dugaan jika mereka meninggal dunia karena kelaparan. Padahal semua agama, mengajarkan tanggung jawab sosial sebagai kewajiban bersama. Misalnya, menempatkan kasalehan sosial, pada situasi tertentu bahkan lebih utama dari amalan ibadah tertentu.

Sejumlah ulama Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah menyesalkan peristiwa ini, dan mengaitkannya dengan lunturnya kesalehan sosial di masyarakat. 

Menyitat penjelasan di laman NU Online, Ustadz Ahmad Mundzir, pengajar di Pesantren Raudhatul Quran an-Nasimiyyah, di laman tersebut mencontohkan jika ada situasi berhadapan misalnya dua pilihan antara berhaji dan membantu tetangga yang kelaparan maka Islam mendahulukan untuk membantu tetangga yang kelaparan.

Ahmad menyebut, kemampuan berhaji bukan hanya sekadar bisa atau tidaknya membayar ongkos haji, tetapi juga kemampuan menafkahi orang-orang yang menjadi tanggung jawab calon jemaah haji.

Menurutnya, orang-orang tersebut adalah istri, kerabat, budak yang menjadi pelayannya.

Selain itu, termasuk pula "masyarakat muslim yang sangat membutuhkan uluran tangan, walau tidak ada hubungan darah dengan calon jamaah haji tersebut."

Baca Juga: Geger Satu Keluarga Kalideres, Berapa Lama Anda akan Mati saat Tubuh Tidak Makan? Ini Penjelasannya

Ahmad lantas menukil penjelasan Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha al-Dimyathi. Orang dengan kemampuan finansial, terangnya, wajib memberi perhatian apabila menemukan orang yang kekurangan makanan dan pakaian yang layak.

"Mayoritas masyarakat, bahkan sampai orang-orang shalih sekalipun, banyak yang tidak peka terhadap permasalahan krusial seperti ini," tulis Ahmad.

Penjelasan Syekh Abu Bakar bin Muhammad Syatha al-Dimyathi, Ianat Ath-Thalibin, [Darul Fikr, 1997], juz 2, halaman 319 (Sumber: Tangkapan layar laman NU Online)

Artinya: "Maksud dari orang-orang yang wajib dinafkahi (selama ditinggal haji) adalah kerabat, budak yang menjadi pelayannya, dan orang-orang Islam yang sangat membutuhkan uluran tangan meskipun bukan kerabatnya sendiri. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x