Kompas TV video vod

5 Cara Bertahan Hidup Saat Berdesakan, Terjebak di Kerumunan Massa

Kompas.tv - 6 November 2022, 18:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS TV – Belakangan kerumunan dan situasi berdesakan kerap jadi perhatian karena bisa berujung bencana atau tragedi.

Beberapa di antaranya adalah tragedi Kanjuruhan Malang, tragedi Halloween Itaewon, dan belakangan terjadi di gelaran konser-konser musik.

Terdapat cara bertahan hidup atau selamatkan diri saat berdesakan di kerumunan manusia.

Berikut 5 cara bertahan hidup saat berdesakan atau terjebak dalam kerumunan:

1. Jangan Panik

Dilansir dari Lifehacker, salah satu cara utama bertahan dan selamat di tengah kerumunan adalah dengan tidak panik.

Kepanikan cenderung membuat kita gegabah dan ceroboh mengambil keputusan. Selain itu, kepanikan akan membuat napas kita tidak teratur.

2. Cari Alternatif Jalan Keluar

Tentu saja tujuan utama saat terjebak di kerumunan adalah mencari jalan keluar. Fokus pada tujuan tersebut, namun tetap tenang.

Di setiap kesempatan baiknya Anda mencari alternatif jalan keluar, atau setidaknya ruang yang lebih lengang dari kondisi berdesakan.

Lakukan dengan tenang, tanpa merugikan atau membahayakan orang di sekitar Anda.

3. Jaga Ritme dan Laju Melangkah Sesuai Massa

Cara bertahan hidup saat berdesakan atau dalam kerumunan lainnya adalah dengan menjaga ritme berjalan atau laju melangkah sesuai massa.

Jangan tiba-tiba terburu-buru, jangan pula mendadak melambat. Perubahan ritme dan kecepatan melangkah bisa membahayakan kerumunan massa.

4. Jaga Ruang Bernapas di Sekitar Wajah

Dijelaskan dalam WebMD, cara selamat saat berdesakan atau dalam kerumunan adalah menjaga ruang napas di sekitar wajah Anda.

Situasi bernapas yang buruk akan menimbulkan kepanikan dan penurunan konsentrasi pada diri Anda.

5. Jangan Mendorong atau Berteriak

Mendorong di tengah kerumunan bukanlah cara yang baik untuk bertahan hidup atau selamat saat berdesakan.

Hal tersebut bisa membuat massa atau orang lain panik, dan memicu intensitas berdesakan makin besar.

Video Editor: Agung Ramdani



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x