Kompas TV nasional politik

Ada Dorongan Jokowi Jadi Ketum, Hasto Yakin Kader PDIP Tetap Percaya dengan Megawati

Kompas.tv - 5 November 2022, 05:45 WIB
ada-dorongan-jokowi-jadi-ketum-hasto-yakin-kader-pdip-tetap-percaya-dengan-megawati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertemuan di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/2/2018) malam. (Sumber: Istimewa/Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Adanya dorongan agar Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan dinilai sebagai provokasi politik. 

Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan, seluruh kader PDIP berpegang teguh pada kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.

Hasto juga meyakini, dorongan Jokowi sebagai Ketum PDIP tidak akan membuat partai pecah. Sebab, PDIP berdiri dari akar rumput yang memercayai Megawati sebagai pemimpin partai.

Tak hanya itu, selama dirinya berkunjung ke daerah, Megawati selalu menjadi ikon pemersatu lantaran Mega telah membangun partai dalam situasi yang sulit hingga dipercaya untuk memimpin partai.

Baca Juga: Pengamat Sebut Isu Kami-Ganjar Dukung Jokowi Gantikan Ketum PDIP Megawati sebagai Upaya Adu Domba

"Bu Mega itu ideologis organisasi, sehingga isu-isu tersebut tak perlu ditanggapi. Saya nyatakan hal itu sebagai provokator politik," ujar Hasto di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (4/11/2022).

Adapun dorongan Joko Widodo menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP muncul dari relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (KAMI-Ganjar).

Koordinator Nasional KAMI-Ganjar, Joko Priyoski menyatakan, dorongan tersebut hanya sebatas harapan. Namun, harapan tersebut malah dinilai sebagai upaya kudeta para relawan Ganjar. 

Joko memastikan, tidak ada niatan untuk menggulingkan Megawati sebagai pemimpin partai. Pun, mengintervensi PDIP atau melakukan adu domba. 

Baca Juga: Isu Relawan Ganjar soal Dukungan Ganti Ketua Umum PDIP, Pengamat: Megawati Tak Tergantikan



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x