Kompas TV nasional politik

Ini Alasan Koalisi Gerindra-PKB Belum Deklarasi Pasangan Prabowo-Muhaimin buat Pilpres 2024

Kompas.tv - 3 November 2022, 06:25 WIB
ini-alasan-koalisi-gerindra-pkb-belum-deklarasi-pasangan-prabowo-muhaimin-buat-pilpres-2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kanan) usai melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta, Sabtu (18/6/2022). Dalam pertemuan tersebut, Gerindra dan PKB bersepakat bekerja sama menyiapkan Pileg, Pilpres, dan Pilkada di Pemilu 2024 mendatang.. (Sumber: ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koalisi Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum mau mengumumkan siapa capres dan cawapres yang diusung pada Pilpres 2024.

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, saat ini pihaknya masih memantau pergerakan survei dan pandangan masyarakat terkait cawapres yang cocok untuk mendampingi Prabowo Subianto.

"Sekarang Pak Prabowo masih terus mendengarkan pandangan masyarakat. Tetapi sekali lagi koalisi Gerindra dan PKB adalah koalisi capres dan cawapres," ujar Muzani di gedung DPR, Rabu (2/11/2022).

Muzani menambahkan, secara materiil, dalam koalisi Gerindra-PKB, yang berpotensi menjadi cawapres mendampingi Prabowo yakni Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Namun, hal ini belum diputuskan.

Baca Juga: Koalisi Gerindra PKB, Sinyal Pasangan Prabowo-Muhaimin di Pilpres 2024 Makin Kuat

Menurut Muzani, keputusan soal capres dan cawapres yang diusung akan ditentukan oleh Prabowo dan Muhaimin.

"Semuanya akan ditentukan oleh kesepakatan antara Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar pada waktunya. Beliau pasti akan mengambil keputusan yang terbaik untuk masa depan bangsa dan negara," ujar Muzani di gedung DPR, Rabu (2/11/2022).

Menurut hasil survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas Prabowo Subianto mulai ditempel oleh Anies Baswedan.

Survei yang dilakukan pada 24 September hingga 7 Oktober 2022 itu menunjukkan, Prabowo Subianto mendulang 52,1 persen, sementara Anies mendapat 47,9 persen atau terpaut 4,2 persen dari Prabowo.

Baca Juga: Sekjen Gerindra Anggap Dukungan Presiden Jokowi pada Menhan Prabowo Sangat Berarti Buat 2024

Sedangkan dengan Ganjar, elektabilitas Anies hanya terpaut 5,6 persen. Anies mendapatkan elektabilitas 47,2 persen dan tingkat elektoral Ganjar 52,8 persen.

Adapun elektabilitas Muhaimin Iskandar atau Cak Imin belum masuk 10 besar capres 2024 yang dipilih responden yang dilakukan lembaga survei Populi Center. 

Begitu juga dengan cawapres. Hasil survei Populi Center pada 9-17 Oktober 2022, nama Cak Imin memiliki elektabilitas di bawah 4 persen.

Cak Imin kalah dari Ridwan Kamil yang mendapat elektabilitas 17,1 persen, disusul Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, sebesar 15,8 persen.


 

Sementara, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mendulang 12,3 persen, Panglima TNI Andika Perkasa 8,3 persen, Menteri BUMN Erick Thohir 7,8 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 7,3 persen.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x