Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Menelusuri Keunikan Proses Penambangan Nikel PT Vale Indonesia Tbk

Kompas.tv - 2 November 2022, 11:26 WIB
menelusuri-keunikan-proses-penambangan-nikel-pt-vale-indonesia-tbk
Penambangan nikel di PT Vale Indonesia Tbk dilakukan secara open cast mining. (Sumber: Dok. PT Vale Indonesia Tbk)
Penulis : Meirna Larasati

KOMPAS.TV – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) telah melakukan penambangan nikel sejak tahun 1968 dan merupakan perusahaan terbuka. Mayoritas saham PT Vale dimiliki oleh Vale S.A., publik, dan Sumitomo. Holding BUMN Pertambangan Mind ID juga menjadi pemegang saham mayoritas dengan 20 persen saham. 

PT Vale mengedepankan prinsip keberlanjutan dalam mengembangkan pertambangan rendah emisi karbon. Hal ini dibuktikan dengan uji pemanfaatan PLTA sebagai sumber energi, pengolahan air limpasan, dan uji coba truk listrik untuk operasional tambang. 

Proses awal penambangan nikel di PT Vale Indonesia Tbk menggunakan metode penambangan terbuka atau open cast mining. Senior Manager Mine Production Sorowako Muhammad Rizal Baslang menjelaskan, open cast mining merupakan penambangan nikel yang mengikuti arah lereng sehingga keselamatan pekerja bisa terjaga dengan baik. 

Sebelum penambangan dimulai, pertama-tama dilakukan proses land clearing atau pembersihan lahan dari tumbuhan. Kemudian, lapisan tanah penutup dikelupas melalui proses stripping dengan kedalaman 5 sampai 10 meter, tergantung kondisi tanah.

Lapisan tanah tersebut kemudian dibawa ke penampungan untuk menambah lahan pascatambang. Umumnya, proses penambangan nikel dimulai dari pelapukan mengikuti kemiringan lereng.

Ore nikel yang sudah ditambang di site, selanjutnya akan diproses di bagian process plantOre nikel akan dimasukkan ke mesin penggiling untuk dicampur dengan air dan debu olahan nikel yang belum terproses dengan baik. 

Selanjutnya, ore akan dikirim menggunakan belt conveyor untuk dikeringkan di kiln. Junior Process Engineer Girsang Garsiman menjelaskan, kiln adalah tempat penyimpanan ore yang sudah dikeringkan (dry ore).

Setelah kering, nikel ore dimasukkan ke dalam furnance untuk dilebur lalu diolah menjadi nikel matte. Pada tahap ini, air yang tersisa akan dihilangkan serta dilakukan pemisahan slag (terak besi).

Leburan nikel berupa slag akan dibuang ke slag dump, sedangkan leburan nikel murni diubah menjadi bubuk nikel atau nikel matte. Langkah selanjutnya yaitu converter, yakni peningkatan kadar matte hingga 78 persen.

Nikel tersebut kemudian disemprot dengan air bertekanan tinggi hingga berbentuk butiran dan disaring sebelum dikemas. Terakhir, nikel matte siap untuk dikirim melalui kapal pengangkut.

Debu-debu sisa proses pengolahan nikel tidak semata-mata dibuang oleh PT Vale, namun diproses kembali masuk ke penggilingan di tahap pertama. 

Gas kotor bekas penambangan yang dilepas ke alam berisiko mencemari lingkungan dan mengancam kesehatan masyarakat. Karena itu, PT Vale berusaha agar seluruh proses penambangan tidak menyebabkan dampak buruk dengan menjaga kebersihan semaksimal mungkin.

PT Vale juga memanfaatkan air Danau Matano untuk sumber daya listrik lewat PLTA operasional tambang sehingga menghasilkan karbon emisi rendah. Dengan tiga PLTA, yaitu Larona, Balambano, dan Karebbe, air Danau Matano tetap terus mengalir menjadi sumber energi PT Vale bahkan masyarakat sekitar.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x