Kompas TV nasional hukum

Ferdy Sambo Minta Maaf ke Orang Tua Brigadir J, Pakar: Masih Ada Pembenaran, tapi Nurani Menguat

Kompas.tv - 1 November 2022, 19:45 WIB
ferdy-sambo-minta-maaf-ke-orang-tua-brigadir-j-pakar-masih-ada-pembenaran-tapi-nurani-menguat
Pakar forensik emosi Handoko Gani menyebut ekspresi Ferdy Sambo saat memita maaf kepada orang tua Brigadir J masih menunjukkan pembenaran, tapi terlihat sisi hati nuraninya dan sedih, Selasa (1/11/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar forensik emosi Handoko Gani menyebut ekspresi terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J atau  Nofriansyah Yosua Hutabarat, Ferdy Sambo, masih menunjukkan adanya pembenaran atas tindakannya. Namun sisi lain, terlihat hati nurani Ferdy Sambo saat mengucapkan permintaan maaf kepada orang tua Brigadir J.

Handoko menyebut, mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) itu menunjukkan gestur yang menyiratkan dirinya semakin sadar akan perbuatan menghilangkan nyawa orang.

Namun, kata dia, di sisi lain Ferdy Sambo masih berusaha membenarkan perbuatannya sebagai upaya menyelamatkan keluarga beliau.

"Di satu sisi bahwa masih tetap sama, masih ada pembenaran, tapi di sisi lain hati nurani semakin menguat ini. Kalau saya perhatikan semakin ada rasa sedih, bisa merasakan kemarahan dari pihak keluarga, bisa merasakan juga terenyuh atau haru dengan kesedihan dari keluarga," jelas Handoko dalam program Kompas Petang KOMPAS TV, Selasa (1/11/2022).

Baca Juga: Saat Ibu Brigadir J Minta Putri Candrawathi Kembalikan Ponsel Anaknya, Pengacara: Tidak Ada di Kami

Ia menjelaskan, gerakan bibir Ferdy Sambo ketika meminta maaf kepada orang tua Brigadir J di sidang pembuktian hari ini, Selasa (1/11/2022), juga menyiratkan adanya tekanan dan kesedihan.

"Tentang minta maaf itu, sepanjang kata demi kata beliau itu sebentar menatap, sebentar menuduk, kemudian pada saat meminta maaf ada gerakan bibir yang masuk ke dalam, menandakan betapa sedihnya atau tertekannya, di situ ada," ujarnya.


Di sisi lain, ia melihat Ferdy Sambo tampak sedih dan menekankan bagian tindakan mendiang Brigadir J kepada istrinya, Putri Candrawathi.

"Kemudian ada kata tentang 'perbuatan kepada istri saya' itu kelihatan atau terdengar ada emosi sedih di situ," kata dia.

Akan tetapi, lanjut Handoko, ketika menyatakan bahwa perbuatan almarhum Brigadir J akan dibuktikan di pengadilan, tatapan mata Ferdy Sambo tampak lurus ke arah orang tua Brigadir J yang menandakan adanya pembenaran atas perbuatannya.

"Jadi tetap masih ada pembenaran bahwa apa yang dilakukan ini kiranya menjadi pertimbangan bagi jaksa, hakim, dan masyarakat bahwa beliau melakukan itu atas sebuah perbuatan," imbuhnya.

Baca Juga: Pengacara Keluarga Bawa Barang Bukti Sandal yang Diduga Dipakai Brigadir J, Masih Ada Noda Darah

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, Ferdy Sambo meminta maaf secara langsung kepada ayah dan ibu mendiang Yosua di sidang pembuktian kasus pembunuhan berencana Brigadir J, Selasa (1/11/2022) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Berikut ini pernyataan lengkap Ferdy Sambo saat mengucapkan permohonan maaf di hadapan jaksa, hakim, hadirin, dan orang tua Brigadir J sebagai saksi di persidangan:

Bapak dan ibu Yosua, saya sangat memahami perasaan bapak dan ibu. Saya mohon maaf atas apa yang telah terjadi. Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih berpikir. 

Di awal lewat persidangan ini, saya ingin menyampaikan bahwa peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak bapak kepada istri saya. Itu yang harus saya sampaikan nanti akan dibuktikan di persidangan. 

Saya yakini bahwa saya telah berbuat salah dan saya akan pertanggungjawabkan secara hukum, saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan.

Baca Juga: Kesaksian Seorang ART Sambo: Putri Candrawathi Duduk Selonjor, bukan Tergeletak di Rumah Magelang


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x