Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Junta Militer Myanmar Incar Kursi Presiden pada Pemilu Mendatang

Kompas.tv - 30 Oktober 2022, 21:36 WIB
bos-junta-militer-myanmar-incar-kursi-presiden-pada-pemilu-mendatang
Bos junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, sudah lama bermimpi untuk menjadi presiden, menurut pejabat militer yang dekat dengannya. (Sumber: Alexander Zemlianichenko/France24/Pool)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Edy A. Putra

YANGON, KOMPAS.TV - Meskipun tidak pernah keluar dan mengatakannya di depan umum, bos junta militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing, sudah lama bermimpi untuk menjadi presiden.

Demikian diungkapkan pejabat militer yang dekat dengannya seperti dilaporkan Nikkei Asia, Sabtu (29/10/2022).

Kini, mimpi itu tampaknya akan segera menjadi kenyataan karena partai yang didukung militer mulai bergerak memantapkan posisinya menjelang pemilihan umum (pemilu) yang akan digelar pada Agustus 2023.

Ditanya tentang apakah Min Aung Hlaing memiliki ambisi menjadi presiden, pejabat militer itu menjawab, "Itulah tujuan dan impiannya. Dia pasti akan mewujudkannya."

Presiden Myanmar dipilih oleh legislator majelis tinggi dan rendah.

Ini berarti pemilu berikutnya, yang akan menentukan siapa yang duduk di 75 persen kursi yang tidak dialokasikan untuk militer, akan menjadi kunci ambisi Min Aung Hlaing.

Jika dia dapat mengamankan mayoritas antara penunjukan militer dan anggota Partai Persatuan Solidaritas dan Pembangunan (USDP) yang didukung militer, ada kemungkinan besar dia akan memenangi kursi kepresidenan.

Baca Juga: Menlu RI Sebut Masalah Myanmar Hanya Bisa Diselesaikan Rakyatnya Sendiri: Tugas ASEAN Memfasilitasi


Dalam persiapan pemilu, USDP memilih Khin Yi, salah satu tangan kanan Min Aung Hlaing, sebagai pemimpin barunya dalam sebuah konferensi pada awal Oktober.

“Partai kita perlu berusaha menjadi institusi yang kuat”, ujarnya.

"Ini vital. Kita harus melakukan segala upaya untuk meningkatkan anggota partai, pendukung dan simpatisan yang menjadi kekuatan pendorong utama."



Sumber : Kompas TV/Nikkei Asia

BERITA LAINNYA



Close Ads x