Kompas TV video vod

[BREAKING NEWS] Nota Keberatan: Kronologi Pelecehan Seksual Putri Candrawathi Versi Ferdy Sambo

Kompas.tv - 17 Oktober 2022, 18:37 WIB
Penulis : Edwin Zhan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Peristiwa di Magelang menjadi pemicu pembunuhan Brigadir Yosua di Rumah Dinas Sambo.

Perbedaan kronologi versi Ferdy Sambo dan Eliezer memang sudah  terjadi.

Ya, perbedaan keterangan ini tampak pada adegan rekonstruksi kasus ini, ada beberapa adegan rekonstruksi yang ditolak dilakukan oleh Ferdy Sambo.

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP), Sambo mengaku tidak ikut menembak Yosua.

Sambo mengaku hanya memerintahkan Eliezer untuk menghajar Yosua.

Ia juga mengaku panik dan bingung saat melihat Yosua terkapar.

Namun, Sambo mengakui, ia melepaskan tembakan ke dinding setelah Yosua ditembak.

Sambo pun lalu menaruh senjata di samping tubuh Yosua.

Sedangkan pada keterangan Richard Eliezer, ia mengaku menembak Yosua karena diperintah Sambo.

Ia pun mengakui, melepaskan tembakan sebanyak tiga kali ke Yosua; dan yang paling signifikan adalah Eliezer mengaku melihat Sambo melepaskan tembakan dua kali ke kepala Yosua.

Lalu, ia juga melihat sambo menembakan pistol ke arah dinding.

Sejauh ini, beda keterangan soal perintah ferdy sambo kepada Eliezer kini menjadi sorotan.

Apakah ini cara Sambo menghindari pasal pembunuhan berencana yang disangkakan kepadanya?

Jelang persidangan kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, sejumlah bantahan Ferdy Sambo diungkap ke publik.

Yang menjadi sorotan ialah perintah Ferdy Sambo pada Bharada Eliezer untuk menghajar Yosua bukan menembak.

Ketua Indonesian Police Watch, Sugeng Teguh Santoso menyebut jika sejumlah fakta yang diungkap Tim Kuasa Hukum Ferdy Sambo CS adalah celah jaksa untuk meloloskan Ferdy Sambo dari pasal pembunuhan berencana.

Sementara, Kuasa Hukum Ferdy Sambo, Rasamala Aritonang, membantah jika klienya menghindari pasal pembunuhan berencana.

Sejumlah fakta yang diungkap merupakan bentuk transparansi kasus ini.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x