Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Elon Musk Ancam Cabut Internet Starlink usai Dihina Pejabat Kiev, Militer Ukraina Terancam Lumpuh

Kompas.tv - 15 Oktober 2022, 17:27 WIB
elon-musk-ancam-cabut-internet-starlink-usai-dihina-pejabat-kiev-militer-ukraina-terancam-lumpuh
Elon Musk hari Jumat (14/10/2022) mengatakan SpaceX menghentikan pendanaan Starlink yang membuat internet Ukraina dan militernya tetap online secara gratis selama perang dengan Rusia, usai dihina duta besar Ukraina untuk Jerman. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

KIEV, KOMPAS.TV— Elon Musk hari Jumat (14/10/2022) mengatakan SpaceX miliknya akan menghentikan pendanaan layanan satelit Starlink yang membuat internet Ukraina dan militernya tetap online secara gratis selama perang dengan Rusia. Ancaman itu dilontarkan Musk gara-gara duta besar Ukraina untuk Jerman menghinanya di Twitter.

Hal itu memicu kegemparan, seperti dilansir Washington Post, Jumat (14/10/2022).

Pasalnya, pemutusan Starlink akan melumpuhkan mode komunikasi utama militer Ukraina dan berpotensi melumpuhkan pertahanannya. Ini jelas akan memberikan keuntungan besar bagi Rusia yang selama ini berusaha mengganggu sinyal dan layanan telepon di zona pertempuran timur dan selatan.

Secara tidak langsung, ini menunjukkan Elon Musk dengan Starlinknya adalah yang paling berkuasa di Ukraina. Lantaran, tanpa saluran komunikasi tersebut di garis depan, seluruh persenjataan canggih Ukraina tidak akan efektif dan efisien melawan senjata Rusia.

Musk, orang terkaya di dunia menurut perkiraan Bloomberg, mencuit dari Amerika Serikat (AS) bahwa SpaceX tidak ingin penggantian biaya yang sudah dibelanjakan untuk alat dan operasional Starlink dalam membantu Ukraina.

Tetapi, Musk menulis, SpaceX “juga tidak akan mendanai sistem yang ada tanpa batas, termasuk mengirim beberapa ribu lagi terminal yang memiliki penggunaan data hingga 100 kali lebih besar dari rumah tangga biasa. Ini tidak masuk akal.”

Musk juga tampak mengejek duta besar Ukraina untuk Jerman, Andrij Melnyk, yang minggu lalu menghina Musk setelah Musk mencuitkan jajak pendapat berisi proposal untuk mengakhiri perang di Ukraina, yang dianggap Ukraina akan menguntungkan Rusia. “F*** off adalah jawaban diplomatis saya kepada Anda,” kata Melnyk saat itu.

"Kami hanya mengikuti rekomendasinya," cuit Musk pada Jumat (14/10/2022).

Duta Besar Ukraina untuk Jerman itu menolak berkomentar, sementara perwakilan medianya berkelit, mengatakan kepada The Washington Post bahwa pernyataan Melnyk sebelumnya merupakan tanggapan khusus terhadap proposal perdamaian.

Sementara, SpaceX menggambarkan layanan Starlink di Ukraina sebagai usaha yang sepenuhnya sedekah. Namun pada kenyataannya, itu belum menutupi seluruh biaya.

Baca Juga: AS Kirim Tambahan Bantuan Militer Senilai Rp11,2 Triliun ke Ukraina, Sokong Serangan Balik Kiev

Antena layanan internet berbasis satelit, Starlink yang disedekahkan Elon Musk di Izyum, Ukraina. Elon Musk hari Jumat (14/10/2022) mengatakan SpaceX miliknya menghentikan pendanaan Starlink yang membuat internet Ukraina dan militernya tetap online secara gratis selama perang dengan Rusia. (Sumber: Washington Post/Yasuyoshi Chiba)

The Washington Post melaporkan pada bulan April bahwa pemerintah AS membayar jutaan dolar kepada SpaceX untuk biaya peralatan dan transportasi alat-alat tersebut.

SpaceX beberapa pekan terakhir menyarankan Pentagon menanggung biaya yang signifikan ke depan, sebuah perkembangan yang pertama kali dilaporkan oleh CNN, Kamis malam.

Seorang penasihat senior untuk Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan yang lebih kalem hari Jumat dan menyatakan keyakinannya bahwa layanan internet gratis dari Elon Musk dipertahankan hingga tercapai kesepakatan.

"Suka atau tidak," penasihat Mykhailo Podolyak mencuit, Musk "membantu kami selamat dari saat-saat paling kritis perang."

Podolyak menambahkan Ukraina “akan menemukan solusi untuk membuat Starlink tetap bekerja. Kami berharap perusahaan akan menyediakan koneksi yang stabil hingga akhir negosiasi.”

Starlink, salah satu unit SpaceX, menggunakan terminal yang dilengkapi antena yang biasanya dipasang di atap untuk mengakses internet melalui satelit di pedesaan atau daerah yang terpencil.

Pasukan Ukraina menggunakan Starlink untuk melakukan streaming langsung drone tempur, memperbaiki tembakan artileri, dan menghubungi rumah sejak Ukraina menghadapi ancaman pemadaman internet dari serangan Rusia dan serangan siber.

Seorang komandan Ukraina hari Jumat mengatakan, “bertarung tanpa layanan Starlink di garis depan seperti bertempur tanpa senjata.”

Baca Juga: Elon Musk Peringatkan Rudal Rusia Incar Warga Ukraina yang Gunakan Starlink

Elon Musk hari Jumat (14/10/2022) mengatakan SpaceX miliknya menghentikan pendanaan Starlink yang membuat internet Ukraina dan militernya tetap online secara gratis selama perang dengan Rusia, usai dihina duta besar Ukraina untuk Jerman. (Sumber: Neowin)

Gedung Putih merujuk pertanyaan tentang hal itu ke Pentagon, yang mengakui bahwa pembicaraan dengan SpaceX “tentang topik ini dan lainnya” sedang berlangsung.

Pejabat senior AS, berbicara dengan syarat anonim untuk membahas masalah sensitif, menekankan pentingnya Starlink untuk operasi komando dan kontrol medan perang Ukraina dan dalam memungkinkan keberhasilan militernya baru-baru ini.



Sumber : Kompas TV/Washington Post


BERITA LAINNYA



Close Ads x