Kompas TV olahraga sepak bola

Kata Ketum PSSI soal Timnas Indonesia U17 Gagal ke Piala Asia U17 2023

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 11:20 WIB
kata-ketum-pssi-soal-timnas-indonesia-u17-gagal-ke-piala-asia-u17-2023
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan buka suara soal kegagalan Timnas Indonesia U17 lolos ke Piala Asia. (Sumber: ANTARA/Michael Siahaan)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan buka suara soal kegagalan Timnas Indonesia U17 lolos ke Piala Asia U17 2023. 

Seperti diketahui, Timnas U17 arahan Bima Sakti gagal lolos ke Piala Asia U17. Di babak kualifikasi, Indonesia hanya mampu menempati posisi runner up Grup B, di bawah pemuncak Malaysia U17. 

Sejatinya, Indonesia memiliki kans besar menyegel tiket main di Piala Asia U17 tahun depan. 

Baca Juga: Usai Kalah, Pelatih Malaysia U17: Timnas Indonesia Tim Bagus, Tapi Tidak Bernasib Baik

Pasalnya, dalam tiga matchday pertama kontra Guam, Uni Emirat Arab, dan Palestina, Indonesia U17 sanggup menang dengan skor-skor besar. 

Akan tetapi, dalam laga terakhir kontra Malaysia U17, tim racikan Bima Sakti malah menelan kekalahan telak 1-5. 

Selaku Ketum PSSI, Mochamad Iriawan atau yang kerap disapa Iwan Bule, menilai para pemain sudah berjuang keras. 

Baca Juga: Lagi Disorot, PSSI Justru Didatangi FIFA, Iwan Bule: Pendampingan Insiden Kanjuruhan

 

"Pemain sudah berjuang, tapi hasil berkata lain, inilah sepak bola," kata Iwan Bule, dilansir dari situs resmi PSSI, Senin (10/10/2022).

"Namun perjalanan masih panjang, masih banyak turnamen-turnamen internasional yang akan diikuti mereka," tambahnya.

Sementara itu, pelatih Indonesia U17, Bima Sakti menyebut kekalahan telak dari Malaysia murni kesalahan yang dibuatnya dan tim pelatih. 

Menurut pelatih yang membawa Indonesia menjuarai Piala AFF U16 2022 itu, skuadnya mengalami kelelahan.

"Bisa jadi karena kelelahan. Ini kesalahan saya juga, di awal kemarin lawan Guam kita sudah pasang," kata Bima Sakti pada sesi jumpa pers seusai laga melawan Malaysia, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: TGIPF Sebut Pintu Keluar Stadion Kanjuruhan Sangat Sempit, Seperti Penjara

"Satu jam jelang laga pertama itu harusnya kami ubah, tapi kami memilih ambil save dulu. Namun, di babak keduanya kami ganti 4 pemain."

"Tapi mungkin juga ini bisa jadi faktor itu dan itu akan jadi salah satu bahan evaluasi kami. Karena memang seharusnya kami pasang pemain yang di bench dulu."

"Saya pikir kesalahan bukan di game pertama saja, tapi saat lawan Uni Emirat Arab dan Palestina juga. Namun, kesalahan itu akan jadi bahan evaluasi kami ke depannya," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV/pssi.org


BERITA LAINNYA



Close Ads x