Kompas TV olahraga sepak bola

Begini Siasat Luis Milla usai Liga 1 Dihentikan Sementara saat Performa Persib Bandung Lagi Menanjak

Kompas.tv - 8 Oktober 2022, 14:11 WIB
begini-siasat-luis-milla-usai-liga-1-dihentikan-sementara-saat-performa-persib-bandung-lagi-menanjak
Pelatih Persib Bandung, Luis Milla  (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih Persib Bandung, Luis Milla, menyiasati penghentian sementara Liga 1 2022/2023 usai terjadinya tragedi Kanjuruhan, dengan terus menggenjot para pemain Persib Bandung dengan program latihan. 

Eks pelatih Timnas Indonesia itu pun harus mengubah program yang selama ini sudah disiapkannya untuk skuad Pangeran Biru.

Milla pun tidak menampik jika penghentian sementara kompetisi tersebut menjadi masalah bagi timnya. Apalagi Persib sedang menanjak. Sejak dilatih Milla, Persib meraih kemenangan beruntun.

"Bagi kami memang menjadi masalah besar karena liga dihentikan. Karena saat ini sedang berada dalam momen yang bagus," kata Luis Milla, Jumat (7/10/2022), seperti dilansir Antara

"Setelah tiga kemenangan, seharusnya kita bertanding melawan Persija di kandang sendiri yang tentu mendapat dukungan penuh dari suporter. Dinamikanya sedang dalam kondisi yang positif," tambah Milla.

Baca Juga: Data Korban Kanjuruhan dari Polri: 547 Orang Korban Luka-luka, 23 Orang Luka Berat

Baca Juga: Luis Milla: Saya Ingin Bobotoh Respek Tim Rival, Kepada Persija


Pemain Diliburkan

Milla mengaku berlapang dada dan menghormati keputusan penghentian kompetisi, sebab seluruh insan sepak bola Indonesia sedang berduka atas tragedi memilukan tersebut.

Ia juga menyebut, Persib Bandung libur tiga hari lantaran memang tidak bisa bermain di akhir pekan. 

"Kami juga tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa berlatih dengan maksimal di lapangan. Kami juga akan libur selama 2-3 hari karena tidak mungkin bertanding di akhir pekan ini," pungkasnya.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumya, sebanyak 131 orang meninggal dunia dalam kericuhan yang berujung tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, usai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022.

Tembakan gas air mata yang ditembakkan polisi disebut menjadi pemicu kepanikan penonton yang kemudian berdesak-desakan untuk keluar dari stadion. Pemerinah sendiri telah membuat Tim Gabungan Independen Pencari Faktar (TGIPG) untuk mengusut kejadian tersebut.

Kapolri pun telah mengumumkan enam tersangka terkait tragedi Kanjuruhan.

Keenam tersangka tersebut yakni Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya Abdul Haris, Suko Sutrisno selaku security officer.

Kemudian Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki III Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.



Sumber : Kompas TV/Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x