Kompas TV internasional kompas dunia

Kemlu: Tak Ada WNI yang Jadi Korban Demonstrasi di Iran, Warga Indonesia Diminta Tak Ikut Unjuk Rasa

Kompas.tv - 7 Oktober 2022, 14:12 WIB
kemlu-tak-ada-wni-yang-jadi-korban-demonstrasi-di-iran-warga-indonesia-diminta-tak-ikut-unjuk-rasa
Massa berdemonstrasi menuntut keadilan atas kematian Mahsa Amini di Teheran, Iran, 21 September 2022. (Sumber: Associated Press)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Iran mengungkapkan belum ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban demonstrasi besar di negara itu.

KBRI di Teheran juga mengimbau warga Indonesia di Iran tak ikut serta dalam unjuk rasa besar-besaran yang saat ini terjadi di negara tersebut.

“KBRI Teheran menyampaikan imbauan kepada seluruh masyarakat Indonesia di Iran untuk tetap waspada, berhati-hati, dan tidak ikut serta dalam kegiatan politik di sana,” kata Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Judha Nugraha, Jumat (7/10/2022), dikutip dari Antara.

Baca Juga: Demonstrasi Pelajar Perempuan Iran Diwarnai Aksi Lepas Jilbab dan Seruan Kematian untuk Diktator

Judha mengungkapkan saat ini tercatat ada 379 warga Indonesia di Iran, dan tersebar di 14 kota.

Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa.

“KBRI Teheran terus memantau dan menjalin komunikasi dengan seluruh WNI, dan sampai saat ini tidak ada informasi WNI menjadi korban dari berbagai macam aksi demonstrasi tersebut,” tuturnya.

Seperti diberitakan, demonstrasi besar-besaran yang menjalar hingga terjadi kerusuhan tengah terjadi di Iran.

Demonstrasi digelar setelah kematian Mahsa Amini usai ditahan polisi moral Iran karena tak menggunakan jilbab di tempat umum.

Demonstrasi sendiri saat ini telah meluas ke provinsi lain di Iran, dan bukan hanya di Ibu Kota Teheran.

Warga Indonesia pun diminta terus behati-hati dan segera menghubungi otoritas setempat atau KBRI jika menghadapi keadaan darurat.


Baca Juga: Pembantaian di Thailand Tewaskan 24 Anak-anak Guncang Dunia, PM Inggris Liz Truss Sampai Kaget

Amini, 22 tahun, meninggal di rumah sakit tiga hari setelah mengalami koma. Sebelumnya, ia ditangkap polisi moral pada 13 September di Teheran.

Kematiannya memicu aksi protes terbesar sejak otoritas Iran menindas demonstran yang menentang kenaikan harga bensin pada 2019.

Jumlah korban tewas akibat bentrokan pasukan keamanan dan demonstran terus bertambah.

Selain Teheran, bentrokan juga terjadi di Tabriz, Karaj, Qom, Yazd dan banyak kota lainnya.



Sumber : Antara

BERITA LAINNYA



Close Ads x