Kompas TV nasional peristiwa

Kapolsek Cilandak soal Tembok Roboh Diterjang Banjir: MTsN 19 Pondok Labu Berada di Wilayah Cekungan

Kompas.tv - 6 Oktober 2022, 18:47 WIB
kapolsek-cilandak-soal-tembok-roboh-diterjang-banjir-mtsn-19-pondok-labu-berada-di-wilayah-cekungan
Petugas Damkar tengah berusaha mengevakuasi puing-puing bangunan MTsN 19 di Pondok Labu, Jakarta Selatan yang roboh diterjang banjir, Kamis (6/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar Kanal YouTube Kompas TV)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolsek Cilandak Kompol Multazam menjelaskan, lokasi banjir yang menewaskan tiga orang di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, memiliki kontur wilayah yang cekung.

“Jadi yang tergenang hanya lingkungan sekolah saja karena memang seperti mangkuk atau ceruk. Jadi, tidak ada warga lain yang memang terdampak langsung akibat dari banjir di sekolah. Sekolah ini tergenang karena situasinya berada di cekungan,” kata Multazam kepada jurnalis Kompas TV, Kamis (6/9/2022).

Baca Juga: Bangunan MTsN 19 Pondok Labu Jakarta Roboh Diterjang Banjir, Dikabarkan 3 Orang Tewas

Air yang datang begitu sehingga menerjang tembok sekolah dan membutnya roboh.

Sebelumnya, MTsN 19 Pondok Labu, Cilandak diterjang banjir hingga tebok sekolah itu roboh dan menewaskan tiga orang.

Selain tiga korban meninggal dunia, ada dua korban lainnya yang mengalami luka-luka.

Hingga saat ini, tim gabungan yang berasal dari pemadam kebakaran, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Koramil, dan para relawan masih menyisir reruntuhan untuk memastikan tidak ada korban yang terjebak. 

“Sampai sekarang petugas masih bekerja, apakah ada atau tidak (yang terjebak) belum selesai evakuasi atau pengecekan. Yang bisa kami konfirmasi, tercatat lima korban, tiga meninggal dunia, dua luka,” jelas Multazam.

Baca Juga: 5 Siswa MTsN 19 Pondok Labu Jadi Korban Tembok Roboh, 3 Diantaranya Meninggal

Petugas pemadam kebakaran juga masih terus bekerja dan mengerahkan pompa air agar air semakin surut.

Multazam menuturkan, sejak banjir datang, saat ini air sudah mulai surut.


 

“Petugas pemadam masih bekerja, termasuk mengoperasikan pompa air sehingga debit air bisa semakin surut, dari mulai setinggi dada orang dewasa, sekarang sekitar 80 cm.”

Mengenai penanganan lokasi, petugas dari tim gabungan ini menemui sejumlah kendala, yakni hari yang semakin gelap, sementara arus listrik diputus demi keamanan tim evakuasi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x