Kompas TV olahraga sepak bola

Duka Pele atas Tragedi Kanjuruhan: Kekerasan Tak Punya Tempat dalam Olahraga!

Kompas.tv - 5 Oktober 2022, 05:49 WIB
duka-pele-atas-tragedi-kanjuruhan-kekerasan-tak-punya-tempat-dalam-olahraga
Legenda sepak bola Brasil, Pele. (Sumber: Caio Leal / AFP)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Legenda sepak bola Brasil, Pele,  turut beduka cita atas Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pasca laga pekan 11 Liga 1 2022-23 Indonesia antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). 

Tragedi Kanjuruhan menewaskan 125 jiwa suporter Arema FC. Dari total korban meninggal tersebut, 33 di antaranya adalah anak-anak. 

Melalui unggahan media sosial resminya, Pele menyebut olahraga seharusnya menjadi wujud cinta dan mengutuk kekerasan dalam bentuk apapun di dunia olahraga. 

"Pekan ini, kita menyaksikan salah satu bencana terbesar dalam sejarah sepak bola. Ada 32 anak-anak dari 125 orang yang meninggal dunia,” kata Pele, Selasa (4/10/2022).

Baca Juga: Selain Investigasi Tragedi Kanjuruhan, TGIPF Bakal Dalami Masalah di Setiap Laga Sepak Bola

“Kekerasan tak punya tempat dalam olahraga. Tidak ada kekecewaan dari kekalahan yang dapat membenarkan kita kehilangan cinta kasih kepada sesama manusia. Olah raga seharusnya menjadi wujud cinta,” kata dia.

Tragedi Kanjuruhan merupakan tragedi terkelam dalam dunia sepak bola Indonesia. Untuk urusan jumlah korban, tragedi kemanusiaan ini hanya kalah dari tragedi di Peru 1964 silam. 

Insiden ini langsung menyita perhatian dunia. Bahkan, UEFA memastikan setiap laga Liga Champions, Europa League, dan Conference League akan diawali dengan mengheningkan cipta untuk para korban di Kanjuruhan. 

Banyaknya korban yang meninggal di Stadion Kanjuruhan diduga karena penembakan gas air mata ke tribun penonton. 

Baca Juga: UEFA: Seluruh Pertandingan Dibuka dengan Mengheningkan Cipta atas Tragedi Kanjuruhan

Imbas dari tragedi ini adalah pencopotan Kapolres Malang beserta 9 anggota Brimob, sanksi seumur hidup untuk ketua panpel Arema FC, hingga penghentiaan kompetisi sepak bola di Indonesia hingga waktu yang belum ditentukan. 

Sebagai respons, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD beserta para akedemisi, ahli, hingga pengamat sepak bola. 


 



Sumber : Kompas TV/ Instagram Pele

BERITA LAINNYA



Close Ads x