Kompas TV olahraga sepak bola

Kata Pelatih Arema soal Tragedi Kanjuruhan: Saya Hancur Secara Mental, Andai Kami Menang

Kompas.tv - 4 Oktober 2022, 05:30 WIB
kata-pelatih-arema-soal-tragedi-kanjuruhan-saya-hancur-secara-mental-andai-kami-menang
Para pemain dan ofisial Arema FC menaburkan bunga dan memanjatkan doa di luar Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (3/10/2022). (Sumber: Achmad Ibrahim/Associated Press)
Penulis : Gilang Romadhan | Editor : Iman Firdaus

MALANG, KOMPAS.TV - Pelatih Arema FC Javier Roca merasa sangat hancur dengan Tragedi Kanjuruhan. 

Roca menyalahkan diri sendiri atas tragedi yang terjadi usai laga pekan 11 Liga 1 2022-23 antara Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022). Dalam laga ini, Arema FC selaku tuan rumah kalah 2-3.

Juru taktik asal Chile yang juga eks pemain Persebaya Surabaya membayangkan jika hasil berkata lain. Dia memprediksi tragedi Kanjuruhan tidak akan terjadi apabila dia mampu membawa timnya memenangkan laga. 

Baca Juga: Turun Langsung ke Lapangan, Komnas HAM Tengah Kumpulkan Bukti Terkait Tragedi Kanjuruhan

"Hasil memerintahkan dan menentukan apa yang terjadi di akhir. Jika kami menang, ini tidak akan terjadi," sebut Roca merasa bersalah, dikutip dari media berbahasa spanyol Cadena Ser. 

Total, ada 125 korban meninggal dan ratusan lainnya mengalami luka-luka dari tragedi tersebut. Banyaknya korban disebabkan oleh gas air mata yang ditembakkan petugas ke arah tribun. 

Lebih lanjut, Roca merasa sangat trauma dengan kejadian luar biasa ini. Bahkan, dirinya menyaksikan sejumlah korban meninggal di depan matanya sendiri. 

Baca Juga: Aksi Tabur Bunga di Stadion Kanjuruhan, Para Pemain Arema FC Tak Kuasa Menahan Tangisnya

 

"Saya hancur secara mental. Saya merasakan beban yang sangat berat, bahkan tanggung jawab," papar Roca.

"Yang paling mengerikan saat korban masuk untuk dirawat oleh tim dokter. Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," imbuhnya.

Demi menuntaskan tragedi ini, pemerintah membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan. Tim ini terdiri dari sejumlah pihak, baik pejabat pemerintahan, akademisi, perwakilan media massa, hingga pengamat. 

Tim tersebut diberikan waktu selama satu bulan untuk mencari fakta-fakta yang terkait dengan Tragedi Kanjuruhan. 

Sementara itu, kopmetisi Liga 1 ditangguhkan untuk waktu yang belum ditentukan. 

Baca Juga: Menko Polhukam Umumkan Anggota TGIPF Hingga Santunan Rp50 Juta Akan Cair dalam 2-3 Hari

 



Sumber : Cadenaser.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x