Kompas TV nasional peristiwa

Anton Sanjoyo: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan karena Pembiaran yang Dilakukan PSSI

Kompas.tv - 2 Oktober 2022, 21:40 WIB
anton-sanjoyo-kericuhan-di-stadion-kanjuruhan-karena-pembiaran-yang-dilakukan-pssi
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan terjadi usai pertandingan Arema FC vs Persebaya yang berakhir dengan kemenangan tim tamu. Kericuhan tersebut berujung tragedi yang menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat sepak bola Anton Sanjoyo mengatakan kericuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan karena pembiaran yang dilakukan PSSI terkait ketidaksesuaian penyelengaraan pertandingan sepak bola di Indonesia dengan aturan FIFA.

Akibat kericuhan itu, PSSI dan PT LIB memutuskan untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 selama sepekan.

Sebelumnya, dalam pernyataan resmi, Presiden Joko Widodo juga meminta kompetisi dihentikan sementara untuk mengusut tuntas tragedi Kanjuruhan.

Menurut Anton Sanjoyo, kompetisi di Indonesia tidak hanya dihentikan sementara namun harus ditangguhkan sampai PSSI dan pihak-pihak terkait bisa membuat standar penyelenggaraan pertandingan seusai aturan FIFA.

"Kalau jangka pendek, Pak Jokowi bilang stop sementara. Kalau saya bilang moratorium, sampai ada keputusan-keputusan strategis bagaimana menggelar sepak bola dengan aman," kata Anton Sanjoyo dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

"Dan itu kita tidak tahu kapan waktunya, tergantung respons PSSI. Kalau responsnya cepat, mereka bisa membuat standar yang bagus seusai aturan FIFA, silakan saja menggelar pertandingan kembali."

Baca Juga: Kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Pengamat: Ini karena PSSI Tidak Pernah Mendidik soal Sportivitas

"Tapi kalau saya, dua bulan mungkin belum cukup. Kalau sekarang satu bulan tidak boleh ada pertandingan, sudah kebentur Piala Dunia."

"Tunggu saja sampai Desember, jangan ada pertandingan apa pun. Baru setelah Desember bisa mulai lagi, jangan peduli dengan kalender internasional karena ini urusannya nyawa."

"Gelar tanpa penonton karena itu akan memberikan efek jera kepada siapa pun," imbuhnya.

Anton menjelaskan, menurutnya ada pembiaran yang dilakukan sangat masif dan struktur soal ketidaksesuaian aturan penyelengaraan pertandingan sepak bola di Indonesia dengan FIFA.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x