Kompas TV nasional peristiwa

Polisi Tembakkan Gas Air Mata di Stadion Kanjuruhan, Dampak Gas Air Mata: Batuk bahkan Kematian

Kompas.tv - 2 Oktober 2022, 21:36 WIB
polisi-tembakkan-gas-air-mata-di-stadion-kanjuruhan-dampak-gas-air-mata-batuk-bahkan-kematian
Polisi menembakkan gas air mata dalam kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022) malam. Kericuhan yang berujung tragedi itu menewaskan ratusan orang. (Sumber: AP Photo/Yudha Prabowo)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

MALANG, KOMPAS.TV - Doni, saksi mata peristiwa kericuhan di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022) malam, mengungkapkan bahwa polisi menembakkan gas air mata ke arah tribun penonton.

"Kok sampai tribun ditembak gas air mata. Ada anak kecil, ada perempuan, ibu-ibu juga," kenang Doni dalam Breaking News Kompas TV, Minggu (2/10/2022).

Sementara jurnalis Kompas TV, Alfania Rizky melaporkan, pihak rumah sakit tempat korban tragedi Kanjuruhan meninggal maupun dirawat mengungkapkan, sejumlah korban meregang nyawa karena sesak napas.

Lantas, apa saja dampak gas air mata bagi kesehatan?

Seperti dilansir Kompas.com, bahan kimia yang paling umum digunakan dalam gas air mata adalah chloroacetophenone (CN)—yang merupakan polutan udara beracun, chlorobenzylidenemalononitrile (CS), chloropicrin (PS), bromobenzylcyanide (CA), dan dibenzoxazepine (CR).

Paparan gas air mata dapat menyebabkan dada sesak, batuk, rasa tercekik, dan sesak napas. 

Baca Juga: Saksi Kericuhan Stadion Kanjuruhan Sayangkan Penembakan Gas Air Mata ke Arah Tribun


Dampak paparan gas air mata akan lebih buruk jika terhirup oleh orang dengan kondisi pernapasan yang sudah ada sebelumnya, seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). 

Orang dengan kondisi masalah pernapasan, memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala penyakit parah yang dapat menyebabkan gagal napas. 

Lebih jauh lagi, dampak terpapar gas air mata dalam dosis tinggi di area tertutup, dapat menyebabkan kegagalan pernapasan dan kematian. 

Dampak gas air mata lain yang bisa terjadi adalah rasa terbakar pada mata, mulut, dan hidung; penglihatan kabur dan kesulitan menelan; timbul reaksi alergi hingga luka bakar kimia.

Baca Juga: Kapolri Lakukan Pendalaman dan Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Ungkap Korban Meninggal 125 Orang

Tindakan yang Perlu Dilakukan jika Terjadi Tembakan Gas Air Mata

Ada sejumlah cara yang dapat Anda lakukan jika terjadi tembakan gas air mata:

  1. Tinggalkan area tempat gas air mata ditembakkan.
  2. Cari udara segar untuk menghindari menghirup gas air mata. Udara segar sangat efektif mengurangi paparan gas air mata.
  3. Hindari awan tebal dari uap gas air mata.
  4. Jika gas air mata ditembakkan di dalam ruangan, segera cari jalan keluar dari gedung. 
  5. Bila berada di dekat pelepasan gas air mata, temukan tempat berlindung di dalam gedung untuk menghindari terkena bahan kimia.
  6. Jika telah terpapar gas air mata, Anda harus melepas pakaian, segera mencuci seluruh tubuh Anda dengan sabun dan air, dan mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.

Baca Juga: Pasutri Tewas dalam Kericuhan Stadion Kanjuruhan, Anak Trauma Melihat Orang Tuanya Terinjak-Injak

 



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x