Kompas TV nasional budaya

Tips Menanamkan Nilai Pancasila ke Anak-anak, Psikolog dari UI Sebut Tak Sebatas Hafalan

Kompas.tv - 1 Oktober 2022, 13:35 WIB
tips-menanamkan-nilai-pancasila-ke-anak-anak-psikolog-dari-ui-sebut-tak-sebatas-hafalan
Ilustrasi - Anak dan Orang Tua. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat ditanamkan pada anak sejak dini dalam keseharian. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat ditanamkan pada anak sejak dini dalam keseharian. Hal itu lantaran Pancasila memang diambil dari nilai-nilai luhur yang ada di kehidupan

Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia (UI) Vera Itabiliana Hadiwidjojo menuturkan, sejumlah kegiatan yang dapat dilakukan antara lain, mengajak anak mengenal atau mendekatkan diri pada Tuhan lewat ibadah sehari-hari, mengajaknya mengenal alam dan menjaganya.

"Jadi, sejak anak kecil pun sudah bisa dimulai penanamannya meski anak belum mengenal atau paham betul istilah Pancasila itu sendiri," kata, Sabtu (1/10/2022), dilansir dari Antara.

Baca Juga: Lengkap! 20 Link Download Twibbon dan Kumpulan Ucapan Hari Kesaktian Pancasila 2022

Selain itu, bisa juga mengenalkan anak akan seni budaya Indonesia sehingga dia menyukainya dan mengembangkan toleransi pada anak terhadap perbedaan di sekitarnya.

Selain melalui pembiasaan dalam keseharian, orangtua dapat memberi contoh. Mengingat, penghayatan nilai dan penerapannya di kehidupan adalah hal penting.

"Masalah hafal itu bisa nanti mengikuti," kata Vera.

Baca Juga: Tema Hari Kesaktian Pancasila 2022 dan Tata Upacara 1 Oktober

Menurutnya, tertarik atau tidaknya anak mempelajari Pancasila tergantung bagaimana penyajian materi dan bagaimana penerapan keseharian.

Dengan demikian, ideologi negara ini kemudian tidak hanya sebatas hafalan atau sebatas jawaban soal saat ulangan.

Vera mencatat, terkadang penanaman nilai-nilai Pancasila oleh orangtua luput oleh hal-hal lain yang dipandang lebih penting seperti prestasi akademis.

Selain itu, seringkali lebih mudah menjadikan budaya lain sebagai referensi karena terlihat lebih menarik, hingga tempat wisata dibuat menyerupai tempat-tempat di luar negeri ketimbang menampilkan jati diri asli Indonesia.


Pada intinya, bertepatan dengan peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober, Vera mengingatkan perlunya orang-orang menghayati dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa karena berasal dari nilai-nilai luhur bangsa.

"Untuk orangtua atau pendidik, cobalah mengurai nilai-nilai tersebut dalam bentuk sederhana dan konkrit untuk dicontohkan dan lalu akhirnya diserap serta diterapkan oleh anak-anak," tuturnya. .



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x