Kompas TV internasional krisis rusia ukraina

Cara Putin Muluskan Caplok 4 Wilayah Ukraina, Buat Dekrit Akui Kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson

Kompas.tv - 30 September 2022, 13:08 WIB
cara-putin-muluskan-caplok-4-wilayah-ukraina-buat-dekrit-akui-kemerdekaan-zaporizhzhia-dan-kherson
Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin memuluskan rencananya untuk mencaplok 4 wilayah Ukraina, dengan mengeluarkan dekrit mengakui kemerdekaan Zaporizhzhia dan Kherson. (Sumber: Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin memuluskan rencananya untuk mencaplok 4 wilayah Ukraina dengan sebuah dekrit.

Dekrit tersebut mengakui kemerdekaan dari Zaporizhzhia dan Kherson, serta memasukkan kedua wilayah itu menjadi bagian dari Rusia.

Pengakuan kemerdekaan kedua wilayah itu mengikuti Donetsk dan Luhansk, yang kemerdekaannya telah diakui Putin lebih dulu.

Baca Juga: PBB Kecam Ulah Rusia Caplok 4 Wilayah Ukraina, Tegaskan Tak Memiliki Kekuatan Hukum

Rusia sendiri telah melakukan referendum di sejumlah wilayah Ukraina yang mereka duduki untuk bergabung.

Dekrit yang dikeluarkan Putin itu telah dipublikasikan oleh pejabat basis data dari Informasi Legislatif pada Jumat (30/9/2022).


 

Dilansir dari TASS, salah satu dokumen itu mengakui kedaulatan negara dan kemerdekaan Zaporizhzhia, dan yang lainnya adalah Kherson.

Kedua dekrit akan mulai berlaku pada hari penandatanganan.

Menurut dokumen tersebut, keputusan Putin didasarkan pada prinsip-prinsip universal dan norma-norma hukum internasional.

Selain itu, juga mengakui dan menegaskan prinsip kesetaraan dan penentuan nasib sendiri dari masyarakat yang diabadikan oleh Piagam PBB, yang diungkapkan dalam sebuah referendum.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapan upacara penandatanganan perjanjian aksesi dengan empat wilayah baru, Donetsk, Luhansk, serta Zaporizhzhia dan Kherson, akan diadakan di Kremlin pada pukul 15.00 waktu Moskow.

Rusia sendiri sudah mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk pada Februari lalu, sebelum melakukan serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Waduh! Pejabat Senior Indonesia Disebut Jadi Target Pengintaian Mata-mata Israel

Rusia menyerang Ukraina sejak 24 Februari dengan apa yang mereka sebut sebagai Operasi Militer Khusus.

Putin menegaskan operasi itu dilakukannya setelah mendapatkan permintaan pertolongan dari pemimpin pemberontak pro-Rusia di Ukraina.

Putin sendiri menegaskan pihaknya akan mendukung semua hasil referendum yang dilakukan di wilayah Ukraina yang diduduki.



Sumber : TASS


BERITA LAINNYA



Close Ads x