Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Di Tengah Kekhawatiran Resesi, Harga Bitcoin Naik 5 Persen dalam 24 Jam Terakhir

Kompas.tv - 27 September 2022, 19:13 WIB
di-tengah-kekhawatiran-resesi-harga-bitcoin-naik-5-persen-dalam-24-jam-terakhir
Harga Bitcoin mengalami kenaikan 5 persen di tengah kekhawatiran resesi global yang akan berdampak pada cryptocurrency atau mata uang kripto. (Sumber: KONTAN/Chepy A Muchlis)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Harga Bitcoin dan Ethereum dalam 24 jam terakhir mengalami kenaikan sebesar 5 persen meski sedang ada kekhawatiran tentang resesi, Selasa (27/9/2022). 

Sejak mencapai harga tertinggi (all time high) senilai USD69.000, harga Bitcoin saat ini berada di kisaran USD20.000.

Sempat mencoba menembus USD24.000, namun harga Bitcoin anjlok lagi karena kalah dominasi dari para penjual di pasar. 

Namun dalam 24 jam terakhir, sejumlah aset digital seperti Bitcoin dan Ethereum, kompak mengalami kenaikan harga sebesar 5 persen. 

Dilansir dari Coin Speaker, Bitcoin saat ini diperdagangkan pada USD20.131 sementara Ethereum dihargai USD1.377. 

Sementara Altcoin lainnya seperti Solana juga naik 4 persen, BNB naik 3 persen, dan Uniswap naik 14 persen.

Selain Terra Classic yang naik 43 persen, aset termasuk Filecoin, Internet Computer, Chainlink, dan Polkadot semuanya menikmati reli mini.

Menurut Edul Patel, CEO dari Mudrex, perusahaan analis investasi mata uang kripto mengatakan, lonjakan pasar arus kripto adalah tandem dari pasar ekuitas.

“Pembeli Bitcoin dapat mengambil inisiatif di atas level $19.500 dengan memasuki pasar setelah mencerna faktor ekonomi makro. Cryptocurrency terbesar kedua, Ethereum, mendapatkan kembali dukungan psikologisnya di $ 1.300," kata Patel. 

Baca Juga: Sejarah Sejumlah Negara yang Krisis Malaise atau The Great Depression Akibat Resesi AS

Pada titik ini, para analis memiliki keyakinan kuat bahwa lonjakan pasar saat ini akan berumur pendek. 

Hal ini disebabkan naiknya inflasi, kenaikan suku bunga, dan pemotongan pajak di tengah kekhawatiran resesi dan masalah ekonomi makro.

“Sebagian besar cryptocurrency naik pada hari Senin berlawanan dengan pasar ekuitas. Setelah merosot dalam seminggu terakhir, Bitcoin dan Ethereum masing-masing naik hampir 5%," jelas Patel.

"Pasokan token telah meningkat sebesar 8.400 ETH saat beralih dari PoW ke PoS. Kami mungkin akan melihat pertumbuhan jangka menengah jika harga Ethereum kembali ke level $1.380-$1.400."

Dia lebih lanjut menambahkan bahwa level resistance Bitcoin berikutnya akan berada di USD20.600.

Terlepas dari status pasar saat ini, beberapa analis memperkirakan bahwa Bitcoin bisa jatuh hingga ke angka USD12.000. 



Sumber : Coin Speaker/BBC/Coin Telegraph

BERITA LAINNYA



Close Ads x