Kompas TV olahraga sepak bola

Pengeluaran Gaji Membengkak, Manchester United Merugi Rp1,9 Triliun

Kompas.tv - 23 September 2022, 04:45 WIB
pengeluaran-gaji-membengkak-manchester-united-merugi-rp1-9-triliun
Manchester United mengumumkan klub mengalami kerugian sebesar 115,5 juta pounds atau Rp1,9 triliun, Kamis (22/9/2022). (Sumber: Twitter @ManUtd)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Manchester United mengumumkan bahwa pihak klub mengalami kerugian sebesar 115,5 juta pounds atau Rp1,9 triliun selama musim 2021/2022.

Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada musim sebelumnya, dilansir dari Sky Sports, angka kerugian tersebut naik sebesar 23 juta pounds atau Rp389 miliar. 

Apabila dihitung per pekan maka Manchester United mengalami kerugian sebesar 2 juta pounds. 

Selain mengalami kerugian, jumlah utang bersih Manchester United juga naik dari 419,5 juta pounds pada 2021 menjadi 514,9 juta pounds tahun ini, meningkat lebih dari 22 persen.

Meski mengalami kerugian, pendapatan Manchester United naik 18 persen sebesar 89,1 juta pounds. 

"Hasil keuangan kami untuk tahun fiskal 2022 mencerminkan pemulihan dari pandemi, kembalinya penggemar secara penuh dan kemitraan komersial baru yang diimbangi dengan peningkatan investasi dalam skuat pemain," kata Kepala Keuangan Cliff Baty, Kamis (22/9/2022). 

"Hasil kami telah terpengaruh oleh tidak adanya tur musim panas pada Juli 2021, bahan yang luar biasa dan biaya utilitas yang meningkat, dan dampak melemahnya poundsterling pada biaya keuangan nontunai kami."

Baca Juga: Capai Puncak Gunung Kilimanjaro, Pendukung Manchester United Kembali Serukan "Glazers Out"

Salah satu penyebab Manchester United mengalami kerugian adalah transfer Cristiano Ronaldo, Raphael Varane dan Jadon Sancho yang membuat biaya pengeluaran untuk gaji naik sebesar melonjak 19,1 persen atau 61,6 juta pounds menjadi 384,2 juta pounds. 

Jumlah gaji tersebut melampaui rekor pengeluaran gaji Premier League yang sebelumnya dipegang Manchester City sebesar 355 juta pounds. 

"Misi inti klub kami adalah memenangkan pertandingan sepak bola dan menghibur penggemar kami," kata CEO Richard Arnold.

“Sejak laporan pendapatan terakhir kami, kami telah memperkuat skuad tim utama putra kami, menyelesaikan tur musim panas yang sukses, dan membangun fondasi untuk membangun dari tahap awal musim 2022/23 di bawah manajer baru kami Erik ten Hag."

"Kami juga terus mengembangkan tim wanita kami dengan tujuan memperkuat posisi kami di antara klub-klub terkemuka di Liga Super Wanita."

"Meskipun ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan, semua orang di klub selaras dengan strategi yang jelas untuk memberikan kesuksesan yang berkelanjutan di lapangan dan model ekonomi berkelanjutan di luarnya, untuk keuntungan bersama dari penggemar, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya," jelasnya. 

Di musim lalu, Manchester United juga mengeluarkan uang lebih untuk membayar pesangon Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick yang dipecat serta diberhentikan sebesar 24,7 juta pounds (Rp418 miliar). 

Meski tak bermain di Liga Champions, untuk musim 2022/2023, Manchester United menargetkan klub akan memiliki pendapatan sebesar 580 juta pounds hingga 600 juta pounds dengan laba bersih 100 juta pounds hingga 110 juta pounds.  

Baca Juga: Premier League Pecahkan Rekor Pengeluaran di Jendela Transfer Musim Panas, Capai Rp34 Triliun!



Sumber : Sky Sports


BERITA LAINNYA



Close Ads x