Kompas TV video vod

Harga Sewa Private Jet Brigjen Hendra Rp 150 Juta, Terancam Kena Gratifikasi?

Kompas.tv - 22 September 2022, 10:00 WIB
Penulis : Yuilyana

JAKARTA, KOMPAS.TV – Misteri kepemilikan private jet yang digunakan Brigjen Hendra Kurniawan saat ke Jambi pada 11 Juli lalu masih menjadi tanda tanya besar. 

Aksi Hendra mengintimidasi dan melarang keluarga membuka peti mati korban pembunuhan tersebut juga beredar viral di Facebook Rohani Simanjuntak, bibi dari Brigadir Yosua. 

Hendra dikabarkan menggunakan private jet T7-JAB yang jika dilihat kode registrasi pesawat adalah dari San Marino. 

“Nomor registrasi pesawat T7-JAB. T7 kode negara. Seperti pesawat di Indonesia gunakan kode PK. T7 adalah pesawat tersebut teregistrasi di San Marino. Tidak disebutkan pemiliknya siapa ya. Pada umumnya pesawat-pesawat ini milik perusahaan-perusahaan. Pesawat T7-JAB sudah masuk Indonesia September 2021”ucapo Pengamat Penerbangan Alvin Lie pada KompasTV. 

Baca Juga: Diduga Pakai Privet Jet Milik Bandar Judi, Brigjen Hendra Kurniawan Diusut

Lebih lanjut harga penggunaan pesawat tersebut mencapai hingga Rp 50 juta per jam.

"Bisa dianggap dugaan gratifikasi. Karena kalau itu dianggap sewa, saya hitung minimal Rp 50 juta per jam, kira-kira ke Jambi itu bisa persiapan, terbang, terus turun di sana, balik lagi ya 3 jamlah minimal, berarti Rp 150 juta " ungkap Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Bonyamin Saiman, Rabu (21/9/2022).

Boyamin mengatakan pengusutan penyedia private jet untuk Brigjen Hendra juga tergantung pada kemauan baik dari penegakan hukum dari Irwasum atau Timsus Mabes polri melacak keberadaannya itu.

“Pemakaian bukan tugas negara. Bisa diduga gratifikasi, artinya dibayar kantong pribadi mereka bisa saja. Jika gratisan bisa jadi gratifikasi,”kata Boyamin.

Video Editor: Vila Randita



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x