Kompas TV nasional rumah pemilu

Gerindra Sebut Prabowo Dijegal Lewat Baliho: "Membuat Rating Pak Prabowo Turun"

Kompas.tv - 20 September 2022, 19:35 WIB
gerindra-sebut-prabowo-dijegal-lewat-baliho-membuat-rating-pak-prabowo-turun
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (6/7/2022). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV – Partai Gerindra menyebut ada upaya untuk menjegal Prabowo Subianto terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 lewat baliho-baliho di sejumlah daerah.

Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pihaknya telah mengantongi identitas pihak yang dianggap sebagai penjegal Prabowo, dan telah membuat laporan kepada pihak berwajib.

Upaya penjegalan itu, kata dia, dilakukan lewat baliho Prabowo Subianto namun dengan maksud untuk menurunkan elektabilitas dan popularitas ketua umum Partai Gerindra tersebut.

"Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating pak Prabowo turun kok itu. Banyak," ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022), dikutip dari Tribunnews.com.

"Oh kita tahu. Kita sudah tahu (pelakunya)," imbuhnya.


Baca Juga: Demokrat Bantah SBY Pernah Atur Pilpres 2009: Buktinya Mega Jalan Sama Prabowo, JK dan Wiranto

Berkaitan dengan hal itu, pihaknya telah melaporkan tindakan tersebut kepada pihak yang berwajib untuk ditindak tegas.

"Cuma kan kalau kita, itu langsung bergerak aja di lapangan. Kita kemudian lapor yang berwajib. Baliho-balihonya kita turunin, kan gitu. Karena bukan kita yang pasang," ungkapnya.

Baliho-baliho tersebut, kata Dasco, dipasang di sejumlah daerah di mana Prabowo cukup populer.

"Pokoknya di daerah pemilihan Pak Prabowo cukup tinggi seperti di Sumatera Barat, di Aceh, di Kalimantan Selatan, di Madura, itu masif," ungkapnya.

Baca Juga: Jalankan Instruksi Jokowi, Prabowo Dorong Percepatan Produksi Motor Listrik Militer

Meski menyebut telah mengantongi identitas pelaku, ia tak memastikan apakah pelakunya berasal dari kalangan partai atau bukan.

"Karena kan kalau secara masif, dia itukan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kita tahu. Tapi ya sudahlah," imbuhnya.



Sumber : Tribunnews.com

BERITA LAINNYA



Close Ads x