Kompas TV bisnis kebijakan

Jokowi Tegaskan Tak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA: Jangan Sampai di Bawah Resah

Kompas.tv - 20 September 2022, 11:42 WIB
jokowi-tegaskan-tak-ada-penghapusan-daya-listrik-450-va-jangan-sampai-di-bawah-resah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan keterangan pers, Jumat (16/9/2022). (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube Sekretariat Presiden)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara terkait isu penghapusan daya listrik 450 volt ampere (VA).

Kepala Negara itu dengan tegas memastikan pemerintah tidak akan menghapus pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA) maupun menaikkan daya listrik 450 VA menjadi 900 VA.

Pernyataan ini disampaikannya seusai peresmian Tol Serpong-Balaraja dan Cibitung-Cilincing Selasa (20/9/2022).

"Tidak ada, tidak ada penghapusan untuk yang 450 (VA), tidak ada juga perubahan dari 450 (VA) ke 900 (VA), tidak ada," kata Jokowi seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dia juga mengaku isu penghapusan daya listrik 450 VA sama sekali tidak pernah dibahas di internal.


 

Dengan kepastian tersebut, Jokowi menekankan pemerintah tetap akan menggelontorkan subsidi bagi pelanggan listrik berdaya 450 VA.

Jokowi kemudian mengingatkan agar jangan sampai isu penghapusan daya listrik 450 VA menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.

"Subsidinya untuk yang 450 (VA) tetap dan tidak ada penghapusan 450 (VA), tidak ada perubahan dari 450 (VA) ke 900 (VA), enggak ada. Jangan sampai yang di bawah resah gara-gara statement mengenai itu," ujar Jokowi.

Baca Juga: Ketua Banggar Jelaskan Alasan di Balik Wacana Kenaikan Daya Listrik 450 VA

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, isu tersebut muncul seusai Banggar DPR mengusulkan menaikkan daya listrik untuk masyarakat kurang mampu yang mendapatkan subsidi.

Pelanggan PLN yang tadinya menggunakan daya 450 volt ampere (VA) akan dinaikkan menjadi 900 VA. Lalu yang tadinya memakai 900 VA menjadi 1.200 VA. Dengan begitu, daya listrik 450 VA akan dihapus.

"Salah satu kebijakan yang kita ambil adalah menaikkan 450 VA ke 900 VA untuk rumah tangga miskin dan 900 VA ke 1.200 VA," kata Ketua Banggar DPR Said Abdullah dikutip dari kanal YouTube Banggar DPR RI, Selasa (13/9).

Ia menjelaskan, ada beberapa alasan yang mendasari kebijakan peningkatan daya bagi rumah tangga penerima subsidi listrik. Selain untuk menaikkan kualitas hidup warga miskin dengan daya listrik lebih besar, ada juga alasan keuangan PLN.

"Kalau 450 VA naik ke 900 VA, kita bela betul orang miskin, jangan kemudian dia lagi mencuci baju (dengan mesin cuci) tiba-tiba suruh matiin dulu (mesinnya) karena kulkas mati (akibat listrik tidak cukup)," ucap Said.

Said mengungkapkan, PLN saat ini terus mengalami kelebihan pasokan atau oversupply listrik. Pada 2022 ini kondisi surplus listrik PLN mencapai 6 gigawatt (GW) dan akan bertambah menjadi 7,4 GW di 2023, bahkan diperkirakan mencapai 41 GW di 2030.

"Kalau nanti EBT (energi baru terbarukan) masuk maka tahun 2030 PLN itu ada 41 giga oversupply. Bisa dibayangkan kalau 1 GW itu karena kontrak take or pay maka harus bayar Rp3 triliun, sebab per 1 giga itu (bebannya) Rp3 triliun," kata Said.

Baca Juga: Dirut PLN Tegaskan Tak Ada Penghapusan Daya Listrik 450 VA



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x